SWARABANTEN - Rencana aksi unjuk rasa yang akan digelar Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia (PABPDSI) Kabupaten Lebak, pada Jum'at, 20 Desember 2024, batal dilaksanakan.
Meski demikian, batalnya rencana aksi unjuk rasa tersebut, lantaran sebelumnya, Kamis 19 Desember 2024, perwakilan PABPDSI Kabupaten Lebak, menghadiri acara audiensi di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Lebak.
"Kejari, PT.Cikal, dan LSD ga datang, ada dari APDESI, tapi ga sampe selesai, udah pulang, aksi ga aksi, sebetulnya pelanggaran itu sudah ada dan mendasar bukan hanya membangun opini kita sudah tunjukan kepada pihak PMD dan lainnya terkait pelanggaran itu termasuk ke pihak Kejari Lebak" ungkap Hasan Sadeli, pengurus PABPDSI Kabupaten Lebak, Minggu, 22 Desember 2024.
Batalnya aksi unjuk rasa itu, kata Hasan Sadeli, dipelopori oleh pihak Dinas PMD Kabupaten Lebak, dan berjanji akan menghadirkan pihak-pihak terkait, yang berhubungan dengan kegiatan sosialisasi yang digelar di Bogor, beberapa Minggu lalu. Namun, hingga audiensi digelar, pihak yang disebut-sebut akan hadir dalam acara audiensi, malah mangkir.
"Pada hari Kamis, pihak DPMD kirim surat ke PABPDSI, mereka siap menghadirkan APDESI, Kejari dan pihak pelaksana pada hari Jumat cuma pas realisasi tidak semua hadir, skema aksi dirubah, karena tujuan aksi juga audiensi, Ketua APDESI datang, malah pake baju Ormas" pungkasnya.
Sementara itu, Rusdianto Ketua APDESI Kabupaten Lebak, yang juga sebagai Kepala desa Jatimulya, Kecamatan Rangkasbitung saat dihubungi melalui sambungan telepon selulernya untuk dikonfirmasi, tidak dapat dihubungi.**
