SwaraBanten.com - Pada peringatan Hari Anak Nasional tingkat Nasional, Pandeglang mendapatkan penghargaan menjadi daerah Kota Layak Anak (KLA). Melihat capaian tersebut, Wakil Bupati Pandeglang Tanto Warsono Arban mengajak semua pihak agar lebih meningkatkan keperdulian terhadap pemenuhan hak anak.
“Kita harus mengutamakan kepentingan terbaik bagi anak, setiap anak berhak memiliki kesempatan untuk mengembangkan dan mengekpresikan diri dalam berbagai kegiatan positif yang harus kita dukung,” ungkap Wabup saat menghadiri acara peringatan HAN tingkat Kabupaten Pandeglang dan Hari Keluarga Nasional, di Pendopo Pandeglang, Senin (29/7).
Memurutnya, capaian ini merupakan pemicu untuk terus meningkatkan perlindungan dan pemenuhan hak anak. Meskipun begitu, kata Tanto, saat ini masih banyak permasalahan yang dihadapi seperti masih maraknya kekerasan terhadap anak, anak kebutuhan khusus yang belum terpenuhi haknya, informasi yang belum ramah anak dan mudahnya mengakses pornografi.
“Kita akan terus berupaya membuat program yang berpihak kepada anak dalam rangka meningkatkan perlindungan dan pemenuhan hak anak,” katanya.
Lepas dari itu, ia berharap, anak Pandeglang terus dapat menggali potensi yang ada dalam dirinya. Pasalnya, kata Tanto, di era Asean Ekonomi Community tenaga asing bebas masuk ke negara Indonesia.
“Kita harus mampu mengasah kemampuan kita agar bisa bersaing dengan tenaga luar, jangan sampai kita tertinggal sehingga tidak mampu bersaing,” pungkasnya. (JM/red)
“Kita harus mengutamakan kepentingan terbaik bagi anak, setiap anak berhak memiliki kesempatan untuk mengembangkan dan mengekpresikan diri dalam berbagai kegiatan positif yang harus kita dukung,” ungkap Wabup saat menghadiri acara peringatan HAN tingkat Kabupaten Pandeglang dan Hari Keluarga Nasional, di Pendopo Pandeglang, Senin (29/7).
Memurutnya, capaian ini merupakan pemicu untuk terus meningkatkan perlindungan dan pemenuhan hak anak. Meskipun begitu, kata Tanto, saat ini masih banyak permasalahan yang dihadapi seperti masih maraknya kekerasan terhadap anak, anak kebutuhan khusus yang belum terpenuhi haknya, informasi yang belum ramah anak dan mudahnya mengakses pornografi.
“Kita akan terus berupaya membuat program yang berpihak kepada anak dalam rangka meningkatkan perlindungan dan pemenuhan hak anak,” katanya.
Lepas dari itu, ia berharap, anak Pandeglang terus dapat menggali potensi yang ada dalam dirinya. Pasalnya, kata Tanto, di era Asean Ekonomi Community tenaga asing bebas masuk ke negara Indonesia.
“Kita harus mampu mengasah kemampuan kita agar bisa bersaing dengan tenaga luar, jangan sampai kita tertinggal sehingga tidak mampu bersaing,” pungkasnya. (JM/red)