SWARABanten.com - Saat ini, Pusat Informasi Wisata belum terintegrasi dengan baik dalam koordinasi pemerintah. Diharapkan Dinas Pariwisata Banten segera menginisiasi pendirian stand informasi wisata, yang terintegrasi di Bandara Sukarno Hatta.
Demikian dikatakan Ketua Umum Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) Banten Khoirul Umam, melalui pesan whatsApp yang diterima redaksi SwaraBanten.com.
Menurut penilaian Umam, Dinas Pariwisata Banten harus punya sense bisnis yang tepat, sehingga dunia wisata di Banten kembali bergairah dan menguntungkan bagi pelaku usaha.
"Apa lagi pasca Tsunami, industri wisata khususnya Cilegon, Serang dan Labuan belum sepenuhnya pulih kembali," papar Khoirul Umam
Bandara Soekarno Hatta, lanjut Umam, sebagai bandara terbesar di Indonesia dan berada di wilayah Provinsi Banten, harus ditangkap sebagai peluang besar promosi wisata Banten.
Demikian dikatakan Ketua Umum Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) Banten Khoirul Umam, melalui pesan whatsApp yang diterima redaksi SwaraBanten.com.
Menurut penilaian Umam, Dinas Pariwisata Banten harus punya sense bisnis yang tepat, sehingga dunia wisata di Banten kembali bergairah dan menguntungkan bagi pelaku usaha.
"Apa lagi pasca Tsunami, industri wisata khususnya Cilegon, Serang dan Labuan belum sepenuhnya pulih kembali," papar Khoirul Umam
Bandara Soekarno Hatta, lanjut Umam, sebagai bandara terbesar di Indonesia dan berada di wilayah Provinsi Banten, harus ditangkap sebagai peluang besar promosi wisata Banten.
"Bandara sebagai gerbang ekonomi, selain sebagai pintu keluar masuk barang untuk perdagangan baik dalam maupun ekspor/import. Bandara juga menjadi pintu keluar masuk orang untuk kelas menengah atas, termasuk wisatawan domestik dan asing," tambah Umam.
"Dibeberapa Bandara seperti Ngurai Rai Bali, sudah disediakan, kita tinggal ambil leaflet informasi hotel dan kawasan wisata tertentu, bahkan langsung bisa terkoneksi dengan Travel Guidenya," tutup Umam (red)