SwaraBanten.com - Sejumlah warga Kampung Cimao RT 02/02, Desa Mekarjaya,
Kecamatan Cileles mengalami demam, muntah dan diare (mencret) dalam beberapa
hari ini yang diduga akibat banyaknya lalat di rumah dan lingkungan mereka.
Sehingga makanan yang mereka makan banyak dihinggapi lalat yang datang
dari peternakan ayam dekat pemukiman warga.
Erwin, Salahseorang warga mengatakan, akibat banyaknya lalat dirumahnya
hingga bercampur dengan makanan, mengakibatkan makanan yang disajikan sudah
tidak higienis dan terkontaminasi.
Sehingga dua anaknya mengalami sakit demam, diare dan muntah-muntah hingga
harus dilakukan rawat.
“Dua anak saya sakit hingga harus diimpus, ini akibat banyaknya lalat yang
menghinggapi makanan yang kami makan sehari-hari,” kata Erwin.
Menurut Erwin, dengan kondisi saat ini sedang dalam pandemi virus corona covid
19, tidak bisa terus menerus dibiarkan dan harus ada tindakan dari pemerintah
dengan malakukan penyemprotan disinfektan dan menutup paksa peternakan ayam
yang jaraknya terlalu dekat dengan pemukiman,” ungkapnya.
Lanjut Erwin, keberadaan peternakan ayam milik Juhdi yang merupakan kepala
Desa Mekarjaya tersebut sudah berdiri sekitar empat tahun dan mulai berkembang
dalam setahun ini.
“Kalau dulu kandang ayam masih sepi, kini ayamnya sudah ribuan sehingga
lalat-lalat dari peternakan menyebar ke rumah-rumah warga yang tentunya
mengancam kesehatan kami semua,” ujarnya.
Untuk itu tutur Erwin, pihaknya meminta kepada pemkab Lebak melalui Satpol
PP agar segera menutup peternakan tersebut demi menjaga agar lingkungan sehat
terhindar dari virus.
“Kami tidak tahu apa mereka mengantongi ijin atau tidak dari dinas
perijinan, namun kami tidak merasa menandatangani ijin lingkungannya,”
terangnya.
Camat Kecamatan Cileles, Ahyani saat dikonfirmasi menyatakan, pihaknya
akan segera menindaklanjuti adanya sejumlah warga yang terserang penyakit
dengan menurunkan tim gugus covid 19 dari kecamatan, TNI, Polri serta puskesmas
setempat.
“Kenapa kita turunkan Tim gugus covid-19 kecamatan, karena saat ini semua
sedang dalam menghadapi wabah Corona. Sehingga kita mencoba mengantisipasinya,
terkait jumlah warga yang terserang sakit jumlahnya belum diketahui, namun satu
keluarga sudah melaporkan ke saya langsung,” tutur Ahyani.
Terkait dugaan akibat dari peternakan ayam karena banyaknya lalat di
rumah-rumah warga, pihaknya belum bisa mengambil kesimpulan seperti itu sebelum
tim melakukan pemeriksaan dilapangan.
“Kita bisa simpulkan nanti hasil dari tim sesudah turun ke lapangan dan
melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap warga yang terserang sakit,”
ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Satpol PP Lebak, Dartim saat ditemui
menyatakan, pihaknya sudah memerintahkan kasi trantib kecamatan setempat untuk
melakukan pemantauan dan melakukan koordinasi dengan sejumlah muspika setempat.
“Kita tunggu aja hasilnya dari muspika setempat, karena informasinya mulai
kecamatan, puskesmas, TNI dan Polri dengan tim gugus covid sudah turun ke
kampung tersebut, jika nanti memang dibutuhkan harus turun, kita akan turun
dari Pemkab,” papar Dartim. (Fb/red)