
SwaraBanten.com – Detik-detik jelang Idul Fitri, publik Banten
dikagetkan dengan munculnya pasien positif Covid-19 dari Kab Lebak, Kecamatan
Cihara. Informasi yang berhasl dihimpun, sebelum dirujuk ke RSUD Banten, pasien
yang berprofesi sebagai petani itu sempat dirawat di RSUD Malingping.
Juru Bicara (Jubir) Penanganan
COVID-19 Pemprov Banten, Ati Pramudji Hastuti membenarkan hal tersebut. Kata
Ati, pasien perdana Corona asal Lebak itu berjenis kelamin laki laki dan
berusia 39 tahun. Dia merupakan ketua RT di salah satu desa di Kecamatan Cihara
Kabupaten Lebak.
"Pasien asal Kecamatan Cihara,
Kabupaten Lebak. Pekerjaan petani, sekaligus ketua RT. Riwayat kemungkinan
kontak sering kumpul dengan warga yang suka keluar kota," kata Ati kepada
Poros.id melalui WA Messenger, Kamis (21/5/2020) malam.
Tak Isolasi Mandiri
Sekretaris Desa Cihara Kecamatan
Cihara Kabupaten Lebak Ahmad Yani, membenarkan bahwa laki laki berusia 39 tahun
yang dinyatakan positif terpapar virus Corona adalah salah satu Ketua RT di
desanya.
Dikutip dari portal poros,id Pasien
berinisial S itu kata Yani, memiliki dua anak. Satu laki-laki berusia 16 tahun
dan satu perempuan berusia 9 tahun. Sehingga S dipastikan tidak memiliki
keluarga yang merantau di luar kota.
"Pak RT S pun tidak punya
riwayat bepergian ke luar kota, sehari hari kerjanya bertani," katanya
Namun demikian, terang Yani,
berdasarkan data yang ada di Desa Cihara, sampai dengan akhir April 2020 ini,
tercatat ada tujuh orang di Kampung tempat domisili pak RT yang tercatat sebagai
warga perantau yang mudik. Diantaranya berasal dari Tangerang dan Sukabumi.
Saat tiba di kampung, ketujuh orang ini kondisinya sehat.
"Ketujuh orang ini tidak
dilakukan rapid test, namun sudah disarankan untuk isolasi mandiri selama 14
hari. Tapi mereka tidak mengindahkan saran dari pemerintah. Pemerintah
menyarankan untuk diam di rumah, tapi jawaban mereka kalau diam di rumah kami
mau makan apa. Susah nyaranin pendatang untuk isolasi mandiri," paparnya.
"Jumlah KK dikampung ini
sebanyak 144 KK dan jarak dari jalan raya sekitar 700 meter. Keseharian
penduduk beraktifitas sebagai petani dan hanya ada di sekitar Kecamatan
Cihara," imbuhnya.
Atas adanya kejadian ini, pihaknya
mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menjaga diri dan keluarga supaya
terhindar dari paparan Covid-19, dengan pola hidup sehat, makan makanan
bergizi, rajin cuci tangan, pakai masker, jangan bekerumun, jangan kontak
dengan pendatang.
"Bagi warga yang ada di kota,
kami himbau sementara ini jangan mudik." tukasnya (***/Red)