Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Ini di Lebak: Pemudik Tak Lakukan Isolasi Mandiri, Pak RT pun Terpapar Covid-19

Jumat, 22 Mei 2020 | Mei 22, 2020 WIB Last Updated 2020-05-21T23:24:03Z

SwaraBanten.com Detik-detik jelang Idul Fitri, publik Banten dikagetkan dengan munculnya pasien positif Covid-19 dari Kab Lebak, Kecamatan Cihara. Informasi yang berhasl dihimpun, sebelum dirujuk ke RSUD Banten, pasien yang berprofesi sebagai petani itu sempat dirawat di RSUD Malingping.

Juru Bicara (Jubir) Penanganan COVID-19 Pemprov Banten, Ati Pramudji Hastuti membenarkan hal tersebut. Kata Ati, pasien perdana Corona asal Lebak itu berjenis kelamin laki laki dan berusia 39 tahun. Dia merupakan ketua RT di salah satu desa di Kecamatan Cihara Kabupaten Lebak.

"Pasien asal Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak. Pekerjaan petani, sekaligus ketua RT. Riwayat kemungkinan kontak sering kumpul dengan warga yang suka keluar kota," kata Ati kepada Poros.id melalui WA Messenger, Kamis (21/5/2020) malam.

Tak Isolasi Mandiri
Sekretaris Desa Cihara Kecamatan Cihara Kabupaten Lebak Ahmad Yani, membenarkan bahwa laki laki berusia 39 tahun yang dinyatakan positif terpapar virus Corona adalah salah satu Ketua RT di desanya.

Dikutip dari portal poros,id Pasien berinisial S itu kata Yani, memiliki dua anak. Satu laki-laki berusia 16 tahun dan satu perempuan berusia 9 tahun. Sehingga S dipastikan tidak memiliki keluarga yang merantau di luar kota.

"Pak RT S pun tidak punya riwayat bepergian ke luar kota, sehari hari kerjanya bertani," katanya

Namun demikian, terang Yani, berdasarkan data yang ada di Desa Cihara, sampai dengan akhir April 2020 ini, tercatat ada tujuh orang di Kampung tempat domisili pak RT yang tercatat sebagai warga perantau yang mudik. Diantaranya berasal dari Tangerang dan Sukabumi. Saat tiba di kampung, ketujuh orang ini kondisinya sehat.

"Ketujuh orang ini tidak dilakukan rapid test, namun sudah disarankan untuk isolasi mandiri selama 14 hari. Tapi mereka tidak mengindahkan saran dari pemerintah. Pemerintah menyarankan untuk diam di rumah, tapi jawaban mereka kalau diam di rumah kami mau makan apa. Susah nyaranin pendatang untuk isolasi mandiri," paparnya.

"Jumlah KK dikampung ini sebanyak 144 KK dan jarak dari jalan raya sekitar 700 meter. Keseharian penduduk beraktifitas sebagai petani dan hanya ada di sekitar Kecamatan Cihara," imbuhnya.

Atas adanya kejadian ini, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menjaga diri dan keluarga supaya terhindar dari paparan Covid-19, dengan pola hidup sehat, makan makanan bergizi, rajin cuci tangan, pakai masker, jangan bekerumun, jangan kontak dengan pendatang.

"Bagi warga yang ada di kota, kami himbau sementara ini jangan mudik." tukasnya (***/Red)