Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Beras Bantuan PPKM Tak Bermutu, KPM di Lebak Selatan Menggerutu

Selasa, 03 Agustus 2021 | Agustus 03, 2021 WIB Last Updated 2021-08-03T22:32:29Z


SwaraBanten
  -  Keluarga Penerima Manpaat (KPM) di Lebak selatan mengaku kecewa dan menggerutu ketika mengetahui beras bantuan sosial yang bertuliskan beras medium ternyata berwarna kusam kekuning-kuningan seperti kelamaan disimpan.

Beras tersebut merupakan bantuan dari pemerintah dengan berat 10 Kg/karung sebagai bantuan untuk masyarakat dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akibat pandemi Covid-19.

Salah satu peserta KPM, Ida, warga Kampung Karang Anyar RT 05 RW 02 Desa Muara, Kecamatan Wanasalam mengutarakan kekecewaannya menerima beras yang menurutnya tidak bermutu dan tidak sesuai yang diharapkan.

"Saya mau ngambil beras kesini, namun seperti yang saya lihat sendiri bahwa berasnya berwarna kekuning-kuningan, bau kelamaan simpan dan jika dipegang meninggalkan bekas ditangan seperti ada dedeknya," kata Ida.

"Kami memang orang tak punya, namun kalo makan berasnya, ya...ingin yang bagus, bukan beras yang terlihat jelek seperti ini, kami merasa kecewa," imbuh Ida menggerutu saat bertemu media di Kantor Desa Muara, Senin (02/08/2021).

Ditempat lain, seperti di Kantor Desa Parungsari Kecamatan Wanasalam, wartawan juga menemukan tumpukan beras yang akan dibagikan kepada KPM dengan jenis beras yang sama.

Hal serupa juga terjadi di  Desa Sumberwaras, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak. Aan Karyadi, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan beras PPKM di desa tersebut mengatakan dirinya mendapatkan bantuan beras PPKM yang tidak bermutu pada Minggu (01/08/2021) kemarin. Menurut Aan, dapat dipastikan seluruh warga penerima manfaat di desanya mendapatkan bantuan beras yang sejenis.

"Masing-masing KPM dapatnya 10 kilogram. Tulisan di karungnya beras medium, tapi warna berasnya buram dan campur dengan beras yang sudah berwarna kuning," kata Aan, Senin (02/08/2021).

Sementara itu, beberapa aparat desa mengaku tidak mengetahui apa-apa terkait kualitas beras, karena mereka hanya sebatad membantu menyalurkan ke warga.

"Kalau terkait kualitasnya bukan kewenangan kami atau desa. Yang kami tahu, beras tersebut disediakan oleh Bulog dan  disalurkan ke desa oleh PT Pos," ujar salah seorang perangkat desa yang meminta tidak disebutkan identitasnya.

Hingga berita ini ditulis, awak media belum berhasil mengkonfrimasi pihak Bulog untuk konfirmasi terkait kualitas beras tersebut. (opay)