SWARABANTEN - Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat (IPAL-DT) dan Perpipaan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus(DAK) Tahun anggaran 2021 disoal LSM BMW Provinsi Banten.
Pembangunan IPAL DT tersebut senilai Rp. 530.546.200, yang berlokasi di Link Bojong Salam RT 01 RW 03 Kelurahan Curug Kota Serang.
Pasalnya, proyek pembangunan IPAL-DT yang diperuntukan bagi masyarakat penerima manfaat IR itu sebanyak 75 KK penerima sesuai usulan awal kebutuhan masyarakat.
"Dalam pelaksanaannya hanya terpasang IR 55 KK saja," ujar Samsul, Sekjen LSM BMW Provinsi Banten kepada Swarabanten.com.
Harusnya, kata Samsul, dari usulan sebanyak 75 KK penerima manpaat Instalasi Rumah (IR) nya terpasang semua disetiap rumah warga penerima manpaat sesuai dengan usulan proposal yang diajukan.
"Itu semua sudah merupakan hasil perencanaan dan perhitungan konsultan makanya muncul harga nominalnya sesuai kebutuhan," imbuh Samsul.
Lanjut Samsul, pekerjaan sudah selesai, namun saluran IR buat masyarakat penerima manpaat yang seharusnya terpasang 75 KK tetapi cuman terpasang IR sebanyak 55 KK saja.
"Berarti ada selisih sisa IR yang tidak terpasang sebanyak 20 Rumah lagi, dan ini patut dipertanyakan kemana uangnya karena semuanya sudah tertuang dalam spesifikasi kegiatan," tandas Samsul.
Rohina, Ketua KSM Alhuda, yang sekaligus menjabat sebagai Ketua RT 01 RW 03 Bojong Salam saat dikonfirmasi di kediamannya, Mengakui ada adanya usulan awal proposal pembangunan IPAL-DT itu diperuntukan untuk masyarakat penerima manpaat sebanyak 75 KK. Itu sesuai perencanaan yang sudah tertuang dalam perencanaan anggaran yang ada.
Tetapi karena pada saat pelaksanaan sedang berjalan harga bahan material semuanya ada kenaikan harga.
Makanya, pemasangan IR dari 75 KK hanya terpasang 55 KK saja dan sebanyak 20 rumah penerima manpaat lagi tidak terpasang karena uangnya sudah habis.
"Memang usulan Pembangunan Ipal itu, untuk IR nya sebanyak 75 KK penerima manpaat yang tersebar di dua RT. Namun, karena pada saat pelaksanaan bahan material ada kenaikan harga, makanya yang terpasang saluran IR buat masyarakat penerima hanya 55 KK saja dan yang tidak terpasang sebanyak 20 KK," ujar Rohina
Lanjutnya, sementara bahan material yang mengalami kenaikan itu diantaranya pipa paralon merk rucika yang mengalami kenaikan harga.
Piva ukuran panjang 6 Meter dan yang 4 Meter, yang tadinya ukuran 6 Meter harganya sekitar Rp. 850.000 perbatangnya menjadi satu juta lebih perbatangnya.
Ditambah lagi Viva Paralon yang ukuran panjang 4 Meter sama mengalami kenaikan harga belum lagi kenaikan harga semen.
"Karena adanya kenaikan harga bahan material itu makanya IR untuk 20 rumah tidak terpasang karena uangnya tidak bisa mencukupi kebutuhan yang 20 rumah," ujarnya.
Ditambahkan Rohina, persoalan ini sudah di sampaikan sama Kepala Bidang (Kabid ) Perkim Kota Serang, pada saat kunjungan beliau kelokasi IPAL-DT Link-bojong salam beberapa waktu lalu.***
(Kacong)