Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Dinkes Banten Telusuri Kasus Bidan RSUD Malingping yang Diduga Jual Obat Kepada Pasien Secara Pribadi

Sabtu, 04 Januari 2025 | Januari 04, 2025 WIB Last Updated 2025-01-04T03:28:17Z


SWARABANTEN -
Mencuatnya pemberitaan oknum bidan berinisial DT, yang bertugas di Poli Kebidanan RSUD Malingping jadi sorotan publik di Kecamatan Malingping, Kabupeten Lebak.


Lantaran diduga oknum bidan yang bertugas di Poli Kebidanan RSUD Malingping menjual obat secara pribadi kepada pasien, (Ibu Hamil) yang melakukan check up kehamilan, tanpa resep dokter. 


Menyikapi persoalan yang terjadi itu,  pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemprov Banten pun merespon serius.


Informasi diperoleh, oknum bidan tersebut berinisial DT dan diketahui anak dari seorang pejabat di RSUD Malingping.


"Tadi saya sudah koordinasi dan komunikasi dengan pihak manajemen, untuk sekarang ini sedang tahap telusur dulu," kata Ade, Humas dan Promkes RSUD Malingping, dalam pesan singkat WhatsAppnya kepada SWARABANTEN, Jumat 3 Januari 2025.


Humas RSUD Malingping ini juga membenarkan, jika bidan DT anak dari seorang pejabat dengan jabatan Kasi Keperawatan RSUD Malingping.


"Iya benar (anak Kasi Keperawatan,red)," katanya.


Disinggung soal Info yang diperoleh SWARABANTEN, diduga oknum bidan itu tidak hanya satu kali  saja melakukan hal serupa terhadap pasien di Poli Kebidanan. 


Ade menyebut, pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut dari pihak manajemen RSUD Malingping.


"Masih menunggu Info dari manajemen pak," tandas Humas RSUD Malingping ini.


Sementara itu, menyikapinya kasus oknum bidan yang bertugas di Poli Kebidanan RSUD Malingping tersebut, Ketua Markas Daerah Ormas Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI) Provinsi Banten, Jhon Sihite angkat bicara.


Menurut Ketua Mada LMPI Banten ini, LMPI Banten menilai kasus yang terjadi sangat berbahaya sekali, dimana seorang bidan memberikan obat tanpa resep dokter, dan bidan tidak berhak melakukan itu tanpa resep dokter. 


"Ini menyangkut nyawa janin bayi, masalah ini harus dituntaskan, buat pembelajaran kedepan agar tidak ada korban berikutnya," kata Jhon.


"Pihak Dinkes Banten dan manajemen RSUD, semestinya memberikan tindakan tegas terhadap oknum bidan itu atau dilakukan pemecatan. Apalagi kalau benar oknum bidan itu masih tenaga honorer. Terlepas siapa dan apa orang tuanya," lanjutnya.**