Notification

×

Iklan

Dugaan Dana Desa Ratusan Juta yang Dibawa Bendahara, Kades Petir Jelaskan Begini

Rabu, 03 September 2025 | September 03, 2025 WIB Last Updated 2025-09-03T02:30:11Z

Ilustrasi Dana Desa (Foto: unair.ac.id)

SWARABANTEN -
Terkait duit DD (dana desa) yang diduga dibawa kabur oleh bendahara Desa Petir, akhirnya direspon Sekretaris Desa.


Mulyadi, Sekretaris Desa Petir Kecamatan Petir Kabupaten Serang, menyampiakn singkat terkait duit DD tersebut.


Ia mengaku takut salah menyampaikan, karena yang lebih berwenang adalah Kepala Desa Petir, bukan dirinya.


"Saya hanya bawahan takutnya salah penyampaian. Karena saya punya atasan yaitu kepala desa dan camat. Beliau mungkin nanti yang bisa menjelaskan kepada media, solusinya seperti apa. Saya tidak bisa menjelaskan," ujar Mulyadi, Selasa 2 September 2025.


Namun demikian, Sekdes Mulyadi membocorkan kronologi yang diketahui oleh dirinya.


"Saya pada hari Jum'at yang lalu, pernah menyakan kepada bendahara, terkait sudah cair atau belum uang dana desa," lanjut Mulyadi.


"Bendahara hanya menjawab, usulan pencairan sudah di usulkan, paling sekitar dua minggu  baru turun, itu jawaban dari bendahara," imbuhnya.


Mulyadi juga memaparkan, bahwa secara prosedur, biasanya kalau pencairan dana desa itu dua minggu setelah usulan pencairan dilakukan.


 "Justru saya gak tahu kalau di hari Jum'at pada saat nanya, uang tersebut sudah cair," sambung Mulyadi.


Sementara itu, Kades Petir, Yudi, saat dihubungi melalu telpoon sekitar pukul 13. O0  WIB, mengaku belum bisa menjawab terlalu jauh terkait dana desa yang di duga di bawa kabur oleh bendahara.


"Saya sudah berkordinasi dengan pihak Camat, BPPMD dan Inspektorat, langkah apa yang harus saya tempuh, agar saya tidak salah menyampaikan kepada media. Nanti pada saatnya akan saya beritahu," ujar Kades Yudi.


Yudi juga mengaku belum tahu persis, terkait dana desa yang besarannya sekitar Rp 900 juta yang dipublis media.


"Saya belum bisa menjawab berapa-berapanya, karena saya belum meminta rekening korannya kepada pihak bank, karena itu harus saya sendiri yang memintanya," ujar Yudi.


Ditambahjan, kalau nanti sudah minta rekening korannya, disitu baru ketahuan, kemana aliran dana tersebut.


"Dan disitu pula saya akan mengetahui berapa anggaran yang sudah terpakai oleh desa maupun yang belum," ucap Yudi.


"Kalau udah ada rekening koran, baru bisa tau berapa uang yang masuk yang dilaksanakan oleh desa. Berapa yang belum? Karenanya saat ini belum bisa menjawab berapa uang yang di bawa bendahara," sambungnya.


Pada intinya, tambah Yudi, sebagai kepala desa sudah melakukan kordinasi dengan pihak Camat, BPPMD, dan Inspektorat.


"Langkahnya seperti apa saya akan mengikutinya dan mematuhinya, nanti di infokan," pungkasnya.


Hingga berita ini diturunkan, Camat Pariz Ruhiyatullah, saat dikonfirmasi berulang kali via phone WhatsApp tak kunjung menjawab.***