SWARABANTEN – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang terus memperkuat langkah kolaboratif dalam menurunkan angka stunting dengan melibatkan berbagai perangkat daerah. Salah satu ujung tombak dalam upaya ini adalah Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Serang, yang berperan penting dalam memperluas jangkauan sosialisasi dan edukasi publik tentang pentingnya gizi seimbang serta pola asuh yang sehat.
Kepala Diskominfo Kota Serang, Asep Setiawan, mengatakan komunikasi publik yang efektif menjadi kunci dalam menekan angka stunting di Kota Serang.
“Komunikasi menjadi kunci dalam upaya menurunkan stunting. Kami memastikan pesan edukatif soal gizi dan kesehatan anak tersampaikan ke seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pola makan bergizi, kebersihan lingkungan, dan perhatian pada tumbuh kembang anak bisa dimulai dari rumah.
“Kalau masyarakat memahami pentingnya gizi dan pola asuh, maka pencegahan stunting bisa dilakukan dari rumah masing-masing,” tambahnya.
Kampanye Serang Cegah Stunting (SERCING): Kolaborasi Nyata Lintas Sektor Diskominfo Kota Serang tidak bekerja sendiri.
Melalui kolaborasi dengan Dinas Kesehatan, DP3AKB, dan OPD lainnya. Diskominfo menjadi garda terdepan dalam pengelolaan informasi, publikasi data, dan kampanye digital bertema “Serang Cegah Stunting (SERCING)”.
Humas Ahli Muda Diskominfo Kota Serang, Bagus Pranata, menjelaskan bahwa pihaknya aktif menyiarkan informasi terkait stunting melalui berbagai kanal komunikasi publik.
"Kami menyebarkan informasi lewat website resmi Pemkot Serang, kanal media sosial, hingga pembuatan konten kreatif di berbagai platform digital. Selain itu, kami juga turun langsung ke masyarakat melalui sosialisasi tingkat kecamatan dan kegiatan lapangan seperti penyuluhan gizi,” ungkapnya.
Kampanye ini juga diperkuat melalui program-program unggulan seperti SERCING (Serang Cegah Stunting)dan GEMARIKAN (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) yang terus disuarakan lewat media pemerintah dan kegiatan lapangan.
Dukungan Media Digital dan Komunitas Informasi
Untuk menjangkau masyarakat lebih luas hingga tingkat kelurahan dan kecamatan, Diskominfo memanfaatkan berbagai kanal komunikasi publik, antara lain Website resmi Diskominfo dan Pemkot Serang, Aplikasi RAGEM (Rakyat Gemar Menyampaikan Informasi), Media sosial resmi Pemkot dan OPD, Kelompok Informasi Masyarakat (KIM dan FKKIM), Videotron dan iklan layanan masyarakat, Layanan Serang Siaga 112.
Pendekatan ini terbukti efektif. Berdasarkan data dari DP3AKB Kota Serang, prevalensi stunting berhasil turun dari 23,8% pada 2022 menjadi 22,3% pada 2023. Selain itu, jumlah keluarga berisiko stunting (KRS) juga menurun signifikan, dari 23.744 menjadi 18.421 keluarga setelah verifikasi pada tahun 2024.
“Angka ini menunjukkan bahwa digital campaign dan komunikasi publik berperan besar dalam meningkatkan kesadaran masyarakat. Edukasi yang berkelanjutan mulai menunjukkan hasil positif,” jelas Bagus.
Edukasi Langsung dan Forum Komunikasi Warga
Selain kampanye digital, Diskominfo juga rutin menyelenggarakan kegiatan edukatif langsung kepada masyarakat, seperti: Sosialisasi dan Aksi Penurunan Stunting di Kecamatan Serang, melibatkan OPD, kader, dan masyarakat setempat. Rakor Posyandu se-Kota Serang, yang menjadi forum sinkronisasi informasi dan diseminasi pengetahuan gizi. Webinar dan Dialog Nasional Program Bangga Kencana, yang dilaksanakan di CoWork Space Diskominfo Kota Serang. Program Bapak Asuh Anak Stunting (TPPS), yang menggandeng pejabat, ASN, dan masyarakat untuk menjadi pendamping anak berisiko stunting.
“Forum-forum ini menjadi sarana efektif untuk menyampaikan informasi, membuka dialog, dan membangun kesadaran bersama di tingkat akar rumput,” tambahnya.
Menjamin Informasi Akurat dan Mudah Dipahami Diskominfo juga memastikan seluruh informasi yang disebarluaskan bersifat akurat, terverifikasi, dan mudah dipahami masyarakat.
Hal ini dilakukan melalui sistem Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), aplikasi SIDIK dan RAGEM, serta pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di setiap kecamatan.
Selain itu, Diskominfo secara rutin melakukan evaluasi dan survei kepuasan publik, guna memastikan pesan yang disampaikan tepat sasaran dan mudah diakses oleh warga Kota Serang.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski capaian sudah cukup signifikan, Diskominfo masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti keterbatasan akses internet di wilayah pinggiran, rendahnya literasi digital dan kesehatan masyarakat, serta keterbatasan sumber daya manusia di lapangan.
Namun demikian, Pemkot Serang menargetkan penurunan prevalensi stunting hingga 14% pada tahun-tahun mendatang, sesuai target nasional.
“Kami optimistis dengan sinergi dan komunikasi publik yang semakin masif, target itu bisa tercapai. Kuncinya adalah konsistensi dan kolaborasi,” ujarnya.(Ad).
