SWARABANTEN - Upaya mitigasi perubahan iklim terus diperkuat melalui aksi nyata hingga ke pelosok desa di Kabupaten Lebak.
Aksi nyata itu terlihat dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tajuk "Mitigasi Perubahan Iklim Melalui Penanaman Mangrove Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Pesisir di Desa Situregen".
Kegiatan ini diinisiasi sekelompok anak muda yang terhimpun dalam Komunitas Peduli Pantai dan Laut atau KPPL yang berlangsung di Aula Kantor Desa Situregen, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu, 15 November 2025.
Momen ini menjadi wadah dialog bersama antara Pemerintah Desa Situregen, Pemerintah Kecamatan Panggarangan, Komunitas Lingkungan, Destana, serta masyarakat pesisir untuk merumuskan strategi penanaman mangrove yang tidak hanya berfungsi sebagai benteng alami pesisir, tetapi juga memberi dampak ekonomi, sosial, dan ekologi bagi warga.
Kali ini, FGD dipandu oleh Irfan Budiono, founder Komunitas Peduli Pantai dan Laut (KPPL), sekaligus Pemuda Pelopor Desa Nasional yang juga bertugas sebagai PIC Program.
Dalam paparannya, dia menekankan bahwa mangrove merupakan salah satu solusi paling efektif dalam menghadapi perubahan iklim, mengingat kemampuannya menyerap karbon, meredam gelombang, mencegah abrasi, serta menjaga ekosistem pesisir yang akan berdampak pada kehidupan masyarakat pesisir.
"Penanaman mangrove harus berbasis pemberdayaan agar masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya, baik dari sisi lingkungan maupun kesejahteraan," ujar Mahasiswa Ilmu Perikanan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten itu.
Selain membahas strategi penanaman dan pengelolaan mangrove, FGD ini juga menggaris bawahi bahwa pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mendukung target nasional, termasuk agenda Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.
"Melalui kegiatan ini, Desa Situregen diharapkan dapat menjadi model desa pesisir yang resilien dan berkelanjutan, dengan masyarakat sebagai aktor utama penggerak pelestarian lingkungan," tutur Irfan.
Sementara itu, Kepala Desa Situregen, Abdul Muhyi mengungkapkan, pihaknya sangat mendukung kegiatan pemberdayaan masyarakat ini.
Tak hanya itu, ia juga sangat berterima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Komunitas Peduli Pantai dan Laut (KPPL) atas insiasinya melakukan program penanaman mangrove di Desa Situregen.
"Saya berharap, kegiatan ini dapat berkelanjutan dan terus berdampak terhadap perekonomian masyarakat pesisir," ungkapnya.
Untuk diketahui, kegiatan yang berlangsung dari pukul 13.30 hingga 15.00 WIB tersebut mendapat antusiasme dan respon positif dari para peserta dan masyarakat. (Mursyid Arifin)
