SWARABANTEN - Kolaborasi orang tua murid dengan pihak sekolah sangat dibutuhkan dan harus terselenggara dengan baik.
Komunikasi harmonis antar pihak menjadi suasana kian sinergi dalam proses pendidikan di SMPN 1 Jayanti Kabupaten Tangerang.
"Alhamdulillah orang tua murid di sini (SMPN1 Jayanti-red) peduli dengan prilaku anak-anaknya," kata Ali, petugas keamanan sekolah.
Menurut Ali, keterbatasan tenaga keamanan terbantu dengan kepedulian orang tua murid dalam mengawasi anak-anaknya saat di lingkungan maupun pulang sekolah sehingga dapat meminimalisir prilaku menyimpang atau kenakalan anak-anak.
"Misalnya, anak-anak ikut menumpang angkutan truk istilahnya BM," dia mencontohkan.
Karena perhatian dan kepedulian orang tua murid kenakalan atau prilaku menyimpang itu masih bisa dihindari.
Mereka, diceritakan Ali, tidak segan-segan menyerahkan anaknya ke sekolah jika ditemukan ikut naik truk atau kendaraan lain yang membahayakan.
"Langsung anaknya digusur ke guru BK," tegas security yang akrab dengan para murid itu.
Sekolah yang kini dipimpin Dr Eko Warso itu menerapkan pelayanan komprehensif dan humanis menjadikan murid maupun para orang tua murid semakin harmonis dalam proses terselenggaranya pendidikan berkualitas.
"Murid berkesempatan mengeksplorasi bakat dan minatnya tanpa keterpaksaan, disini semua aman dan nyaman, tak ada tempat dan kesempatan untuk aksi bullying," ungkap salah satu guru, Rudi.
Filosofi melayani dengan hati, dikatakan Rudi lebih lanjut, merupakan instruksi dan arahan kepala sekolah.
Guru maupun pegawai lainnya berkewajiban memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada orang tua murid maupun pihak lain.
Membangun komunikasi yang memberikan solusi wajib bagi semua personil di SMPN 1 Jayanti.
"Jadi semboyan senyum, salam, sapa, sopan, dan santun bukan sekadar hiasan dinding," tegasnya.
Keragaman adat budaya dan karakteristik lokal disatukan dalam suasana harmonis sehari-hari di lingkungan sekolah.
Semua berjalan penuh keakraban sehingga tercipta iklim belajar yang menyenangkan.(Rudiat).*
