Notification

×

Iklan

Asuransi Siswa di SMKN 2 Kota Serang Bikin Ortu Kecewa, Klarifikasi Pihak Sekolah Berbeda dengan Bumida

Sabtu, 06 Desember 2025 | Desember 06, 2025 WIB Last Updated 2025-12-06T02:40:31Z


SWARABANTEN -
Sejumlah orang tua siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kota Serang, menyatakan kecewa dengan pihak sekolah.


Kekecewaan orang tua (Ortu) siswa tersebut, dipicu oleh dugaan ketidak beresan pengelolaan uang asuransi siswa di sekolah tersebut.


Diketahui, SMKN 2 Serang, menjalin kerjasama dengan Asuransi Bumida perwakilan Serang, untuk siswa Tahun ajaran baru 2024-2025.


Semula, kalangan ortu siswa merasa tenang, dengan kejadian yang tak diinginkan bagi anak-anaknya, selama menimba ilmu karena telag tercover asuransi.


Namun, ketenangan tersebut berbalik rasa gamang, saat mencuat isu dana asuransi siswa  diduga dimanfaatkan oleh segelintir oknum sekolah.


Kumpulkan Uang Bayar Asuransi

Salah satu ortu siswa yang keberatan namanya dipublish menuturkan, bahwa berupaya mengumpulkan uang sebesar Rp300 ribu, untuk bayar Asuransi anaknya di sekolah.


Realitasnya, menurut sumber ortu siswa, pembayaran asuransi kepada Bumida berbeda dengan uang yang mereka keluarkan kepada pihak sekolah


"Kami wali murid membayar asuransi Bumida uangnya diserahkan ke pihak sekolah sebesar Rp300 ribu untuk tiga tahun, dari mulai anak kami masuk sekolah hingga lulus," ujar salah ortu siswa, kepada wartawan pada Senin 1 Desember 2025.


Klarifikasi Pihak Sekolah

Berkaitan dengan isu yang berkembang, Kepala SMKN 2 Kota Serang, Maksudi Zen Muttaqin, membantah tudingan ortu siswa.


Dikonfirmasi di diruang kerjanya pada Jumat 5 Desember 2025, ia menegaskan soal asuransi siswa selama 3 tahun, yang harus dibayar.


"Tidak benar itu. Yang benar adalah asuransi buat siswa pertahunnya adalah sebesar Rp75.000 kali tiga tahun, berarti Rp225.000," ujarnya.


"Nanti biar lebih detail, biar wakil kepala sekolah yang menjelaskan supaya tidak simpang siur," imbuh Maksudi.


Sementara itu Wakil Kepala SMKN 2 Kota Serang bidang Kesiswaan, Erminawati, membenarkan adanya pengumpulan uang sebesar Rp300 ribu, untuk pembayaran asuransi.


Namun, menurutnya, yang dibayarkan ke asuransi Bumida hanya Rp.75.000 pertahunnya.


"Yang dibayarkan selama 3 tahun itu sebesar Rp225 ribu, ditambah pembayaran kartu asuransi sebesar Rp2 ribu. Berarti uang yang Rp300 ribu itu, total yang dibayarkan sebesar Rp227 ribu," terang Erminawati.


"Ada sisa uang tuh, sebesar Rp773 ribu, tetapi kita kembalikan lagi ke orang tua siswa," tambahnya. 


Soal pengumpulan uang

Wakasek Kesiswaan Erminawati juga menjelaskan, terkait pengumpulan uang asuransi sebesar Rp300 ribu per siswa, mungkin melihat dan mengetahui informasi dari tahun-tahun  sebelumnya.


"Makanya pas anaknya diterima di sekolah para orang tua menyiapkan uang sebesar Rp300 ribu, langsung diserahkan kepihak sekolah," ujar Wakasek Kesiswaan.


"Itumah inisiatif para orang tua siswa sendiri. Jika bapak tidak percaya, silakan lihat tandatangan penyerahan uang sisa, yang dikembalikan kepada wali murid," pungkasnya.


Penjelasan BUMIDA

Berkaitan dengan isu di SMKN 2 Kota Serang, Bidang pemasaran Asuransi Bumida Cabang Serang, Nandang Nugraha, menyatakan hal ini.


Nandang mengakui, bila pihak BUMIDA menjalin kerjasama dengan beberapa sekolah yang ada di Kota Serang.


"Memang kita sudah menjalin kerjasama dengan beberapa sekolah di Kota Serang, salah satunya dengan SMKN 2 Kota Serang," ujar Nandang.


Menurutnya, berkaitan kerjasama asuransi dengan pihak sekolah untuk SMPN dan SMKN rata-rata maksimal Rp25 ribu pertahunnya.


"Yang saya tahu nominalnya itu per siswa hanya Rp15 ribu dan ada yang Rp25 ribu per pertahunnya. Itupun tergantung permintaan sekolah," terang Nandang.


"Tetapi, rata ratanya yang saya tahu hanya Rp15 ribu. Nominal segitu itu, sudah termasuk berbagai pertimbangan supaya pihak wali murid juga tidak merasa terbebani," pungkasnya.***