![]() |
| Bunda Literasi bersama komunitas Banten Ceria saat Menggelar Kegiatan Mendongeng. (Foto: Istimewa) |
SWARABANTEN - Bunda Literasi Provinsi Banten, Tinawati Andra Soni, bersama komunitas Banten Ceria menggelar kegiatan mendongeng dalam rangka memperingati Hari Dongeng Nasional 2025.
Acara yang berlangsung di halaman Gedung Negara Provinsi Banten, Sabtu, 6 Desember 2025 tersebut diikuti puluhan anak dengan suasana penuh keceriaan dan edukasi.
Dongeng yang dibawakan menceritakan persahabatan antara seekor kura-kura dan seekor buaya di alam bebas. Saat sedang berjalan santai, si Kura mendengar suara meminta pertolongan dan menemukan seekor buaya yang tertimpa pohon tumbang akibat hujan deras yang memicu longsor.
Karena tak mampu menolong sendirian, si Kura memanggil teman-temannya. Melalui kerja sama, mereka akhirnya berhasil menyelamatkan si Buaya. Lalu, apa hikmah dibalik dongeng Kura-kura dan Buaya bagi anak dan lingkungan?
Melalui kisah tersebut, Bunda Literasi menyampaikan pesan tentang pentingnya merawat dan menjaga kelestarian lingkungan. Ia menekankan bahwa tindakan sederhana seperti merawat pohon dan menjaga kebersihan dapat menjadi langkah nyata yang dapat dilakukan sejak dini.
“Pohon-pohon di sekitar kita juga harus dirawat ya adek-adek. Banyak yang sudah berusia tua, tapi membuat tempat ini jadi sejuk,” ujar Tinawati dalam keterangan tertulisnya yang diterima Swarabanten.com.
Ia juga mengingatkan anak-anak agar tidak membuang sampah sembarangan dan turut menjaga kebersihan. Menurutny, hal-hal sederhana seperti itu akan membawa dampak baik bagi lingkungan.
"Pohon memiliki banyak manfaat bagi manusia, mulai dari menghasilkan oksigen hingga mencegah terjadinya longsor seperti dalam cerita tadi,” jelasnya.
Selain kegiatan mendongeng, Tinawati juga meninjau kelas Pemustaka dan meresmikan Spot Baca Banten Cerdas. Ia berharap berbagai kegiatan perpustakaan dapat lebih menarik, kreatif, dan inovatif sehingga perpustakaan dapat menjadi ruang tumbuh bagi masyarakat.
“Melalui kegiatan ini, semoga masyarakat dan para pemangku kepentingan dapat semakin peduli terhadap peningkatan budaya literasi melalui perpustakaan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Banten, Usman Asshiddiqi Qohara menambahkan, bahwa mendongeng merupakan salah satu upaya pemerintah meningkatkan minat baca, khususnya bagi anak-anak.
“Selain itu juga untuk melestarikan budaya bertutur rakyat di Indonesia,” katanya.
Ia menegaskan, perlunya kreativitas dalam layanan perpustakaan agar semakin menarik bagi pemustaka. Perpustakaan, menurutnya, harus menjadi ruang pengembangan belajar dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Melalui Spot Baca Banten Cerdas ini, masyarakat diharapkan dapat mengakses bahan bacaan dari mana saja, baik di ruang publik maupun tempat rekreasi,” ujar Usman. (Ocid)
