Notification

×

Iklan

Festival Kasih Nusantara, Menag Nasaruddin: Ruang Refleksi dan Solidaritas Kebangsaan

Selasa, 30 Desember 2025 | Desember 30, 2025 WIB Last Updated 2025-12-30T03:45:40Z


SWARABANTEN -
Kementerian Agama Republik Indonesia menyelenggarakan Festival Kasih Nusantara, pada Senin (29/12/2025) di Jakarta.


Kegiatan tersebut merupakan puncak Perayaan Natal Bersama Umat Kristiani di Lingkungan Kemenag RI.


Kegiatan ini menjadi momentum bersejarah karena untuk pertama kali dirayakan dalam semangat kebersamaan oleh umat Kristen dan Katolik di lingkungan Kementerian Agama.


Festival Kasih Nusantara mengusung tema C-Light (Christmas Love in God, Harmony Together). Christmas in God dimaknai sebagai nilai keagamaan yang tidak hanya berhenti pada ritual semata, melainkan hadir nyata dalam pelayanan, empati, dan tanggung jawab sosial pada sesama.


Sementara harmony together merepresentasikan komitmen negara untuk merawat ruang hidup bersama yang damai, inklusif dan saling menghormati. Kegiatan ini diikuti lebih dari 2.500 peserta yang hadir secara luring dan daring.


Menteri Agama Nasaruddin Umar, mengapresiasi rangkaian Festival Kasih Nusantara yang diawali dengan berbagai kegiatan sosial selama beberapa bulan.


Menag menegaskan bahwa perayaan ini bukan hanya dalam rangka peringatan Natal dan tahun baru bagi umat Kristen dan Katolik, tetapi juga menjadi ruang refleksi dan solidaritas kebangsaan.


Menag menyampaikan bahwa Natal dan Tahun Baru sekarang dilaksanakan dalam suasana keprihatinan nasional, seiring musibah yang menimpa masyarakat di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.


Ia menekankan pentingnya doa dan aksi nyata bagi saudara sebangsa yang terdampak bencana.


​“Tidak ada perayaan Natal tahun ini tanpa doa untuk saudara-saudara kita di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Kalian tidak sendiri. Seluruh anak bangsa ikut bersama kalian,” ujar Menag.


Ia menambahkan bahwa selain doa, umat juga menunjukkan kepedulian melalui penggalangan bantuan yang dilakukan di berbagai daerah melalui program Kemenag Peduli.


Kurikulum cinta dan ekoteologi

Menag lalu menegaskan komitmen Kementerian Agama untuk mengutamakan kurikulum cinta dan ekoteologi.


Menurutnya, cinta tidak cukup dibicarakan, tetapi harus diukur dan diwujudkan dalam kebijakan, pendidikan, serta kepedulian terhadap sesama dan lingkungan hidup.


Menag mengajak seluruh umat beragama untuk memandang alam semesta sebagai mitra kehidupan, bukan semata objek eksploitasi. Kepedulian terhadap manusia, tumbuhan, hewan, dan lingkungan menjadi indikator ketakwaan yang utuh dan berkeadaban.


Menag mengimbau seluruh umat Kristen dan Katolik untuk menjadikan Natal sebagai momentum menebarkan energi positif. Menag juga mengajak untuk menjadikan Tahun 2026 sebagai lembaran baru. 


​“Kita berdoa semoga tahun 2026 kita membuka lembaran sejarah yang lebih hebat lagi,” pungkasnya.


Festival Kasih Nusantara menjadi penegasan bahwa praktik keberagamaan di Indonesia terus bergerak menuju arah yang inklusif, kolaboratif, dan penuh cinta kasih.


Sinergi umat Kristen dan Katolik dalam perayaan ini mencerminkan wajah Indonesia yang rukun, berkeadaban, dan berlandaskan nilai kemanusiaan universal.**