SwaraBanten.com - Dalam rangka mengimplementasi kebijakan Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir, seruan untuk memperkuat sinergitas ulama dan umaro di wilayah Provinsi Banten dan senantiasa mempererat tali silahturahmi kepada tokoh agama, serta tokoh masyarakat.
Oleh karenanya, Kabid Humas Polda Banten AKBP Edy Sumardi didampingi AKBP Meryadi, AKBP Supangkat, Kasubdit Penmas, Kp. E. Rupiadam, KP Yayat menyambangi kediaman KH. Jamaludin Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Nailul Amanah di Kampung Tengkelek Lingkungan Kahuripan RT 01/01, Kelurahan Karundang, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Sabtu (15/6/2019).
Kabid humas Polda Banten, AKBP Edy Sumardi mengatakan, kegiata ini merupakan program dari Kapolda Banten, dalam rangka bersilaturahmi kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh daerah dan tokoh Ormas di seluruh kabupaten atau kota di wilayah hukum Polda Banten.
“Polri ingin lebih dekat dengan tokoh-tokoh dan masyarakat dan juga menyampaikan selamat hari raya idul fitri 1 Syawal 1440 H, mohon maaf lahir batin,” kata Edi dalam siaran persnya.
Ia melanjutkan, dengan adanya jalinan silaturahmi antara Polri dan tokoh agama diharapkan adanya hubungan emosional untuk bersama-sama memelihara kamtibmas di lingkungan tempat tinggal, sehingga situasi Kamtibmas di wilayah hukum Polda Banten akan kondusif terutama saat sidang dan pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
“Kami mengharapkan dengan adanya komunikasi yang baik antara tokoh agama dan aparat Kepolisian dan agar tokoh-tokoh agama, para ulama, bisa ikut sosialisasikan agar masyarakat terus menjaga rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan jangan percaya dengan berita-berita hoax yang tersebar di medsos yang bisa mengganggu situasi Kamtibmas khususnya saat dan setelah sidang MK nanti," harapnya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Nailul Amanah KH. Jamaludin mengungkapkan sangat senang dan bersyukur telah dikunjungi, serta siap membantu tugas Polri. Ia juga berharap agar dapat terus terjalin silaturahmi, sehingga bisa saling memberi informasi.
“Kami sangat tidak setuju dengan tindak kekerasan yang pernah terjadi saat tanggal 21 - 22 kemarin, dan saya menolak adanya upaya-upaya pihak tertentu yang mengajak terjadinya tindakan kekerasan dan kerusuhan pasca sidang MK nanti," ungkapnya. (Emde)
Oleh karenanya, Kabid Humas Polda Banten AKBP Edy Sumardi didampingi AKBP Meryadi, AKBP Supangkat, Kasubdit Penmas, Kp. E. Rupiadam, KP Yayat menyambangi kediaman KH. Jamaludin Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Nailul Amanah di Kampung Tengkelek Lingkungan Kahuripan RT 01/01, Kelurahan Karundang, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Sabtu (15/6/2019).
Kabid humas Polda Banten, AKBP Edy Sumardi mengatakan, kegiata ini merupakan program dari Kapolda Banten, dalam rangka bersilaturahmi kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh daerah dan tokoh Ormas di seluruh kabupaten atau kota di wilayah hukum Polda Banten.
“Polri ingin lebih dekat dengan tokoh-tokoh dan masyarakat dan juga menyampaikan selamat hari raya idul fitri 1 Syawal 1440 H, mohon maaf lahir batin,” kata Edi dalam siaran persnya.
Ia melanjutkan, dengan adanya jalinan silaturahmi antara Polri dan tokoh agama diharapkan adanya hubungan emosional untuk bersama-sama memelihara kamtibmas di lingkungan tempat tinggal, sehingga situasi Kamtibmas di wilayah hukum Polda Banten akan kondusif terutama saat sidang dan pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
“Kami mengharapkan dengan adanya komunikasi yang baik antara tokoh agama dan aparat Kepolisian dan agar tokoh-tokoh agama, para ulama, bisa ikut sosialisasikan agar masyarakat terus menjaga rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan jangan percaya dengan berita-berita hoax yang tersebar di medsos yang bisa mengganggu situasi Kamtibmas khususnya saat dan setelah sidang MK nanti," harapnya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Nailul Amanah KH. Jamaludin mengungkapkan sangat senang dan bersyukur telah dikunjungi, serta siap membantu tugas Polri. Ia juga berharap agar dapat terus terjalin silaturahmi, sehingga bisa saling memberi informasi.
“Kami sangat tidak setuju dengan tindak kekerasan yang pernah terjadi saat tanggal 21 - 22 kemarin, dan saya menolak adanya upaya-upaya pihak tertentu yang mengajak terjadinya tindakan kekerasan dan kerusuhan pasca sidang MK nanti," ungkapnya. (Emde)