Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

KRI Kujang-642 Koarmada I Ikuti Latihan Seacat 2019

Senin, 26 Agustus 2019 | Agustus 26, 2019 WIB Last Updated 2019-08-26T06:17:36Z
SwaraBanten.com - KRI Kujang-642 Koarmada I ikuti Latihan Southeast Asia Cooperation and Training (Seacat) 2019 selama 4 hari 19 s.d. 23 Agustus 2019 di Batam. Seacat pertama kali dilaksanakan pada tahun 2002 dengan nama latihan “Southeast Asia Cooperation Against Terrorism” dan dirubah pada tahun 2012 untuk memperluas scope latihan bersama dengan angkatan laut dan coast guard di kawasan.

Komandan KRI Kujang-642 Mayor Laut (P) Irwan Aditya W. Selaku Komandan Satgas Seacat 2019 mengatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan meliputi uji kom via centrix, instalasi serta training Centrix dan Inmarsat dari pihak US Navy (CTF 73) ini merupakan kegiatan Latma Seacat yang ke 18. Negara peserta dalam latihan ini adalah Indonesia, Singapura, Thailand, Malaysia, Pilipina, Brunei Darusalam,Kamboja, Sri Lanka, Amerika, Bangladesh dan Vietnam, yang melibatkan 14 kapal dan lebih dari 400 personel.

Latihan bersama ini bertujuan untuk membangun kerjasama antar negara sahabat dalam satu kawasan dalam berkomunikasi, berkoordinasi dalam memerangi penyelundupan dan perompakan. Skenario latihan mengedepankan peserta latihan dalam mempraktekkan identifikasi, tracking dan melaksanakan pemeriksaan ke atas kapal yang terlibat dalam latihan. Seacat mendorong kerjasama kemaritiman, keamanan dan stabilitas di Asia Tenggara.

“Selain itu, Tim VBSS (7 personel) melaksanakan kegiatan workshop VBSS di Filipina dengan materi medical training and hand cuff training pada tanggal 19-23 Agustus 2019. Rangkaian kegiatan lain yang diikuti ILO Mayor Laut (P) Wirasety Haprabu menghadiri kegiatan Maritime Security (Marsec) Seminar di IFC Singapura 20-23 Agustus 2019,” ujar Dansatgas Seacat’19. 

Dalam skenario latihan ini, pusat operasi maritim di Singapura berfungsi sebagai pusat koordinasi dan informasi shering untuk tracking kapal yang dicurigai. ILO akan menerima laporan kapal yang dicurigai dalam simulasi latihan tersebut yang posisinya berada di Selat Malaka dan Selat Singapura, Laut Andaman serta Laut China Selatan.

Selanjutnya dilaksanakan pertukaran informasi menggunakan semua sumber dan peralatan yang dimiliki seperti Information Fusion Centre (IFC) di Singapura dan Philippines' National Coast Watch Center, ILO akan mengembangkan dan erencanakan penggunaan unsur laut dan udara dari negara peserta latihan untuk melaksanakan investigasi dan VBSS jika diperlukan.

Kegiatan selanjutnya dilaksankan uji kom Centrix KRI dan Puskodal Batam, tapkonis material dan personel, serta konsolidasi di Batam. (GUS)