"Melalui UPT kami melakukan terobosan diantaranya
dengan membuat jalan alternatif yang berada di tengah, membuat drainase karena
jika tidak dibuat drainase maka airnya akan menggenang ke rumah masyarakat,
kita buat menuju penampungan air lindi," kata Kepala Dinas LH Kota Serang,
Ipiyanto kepada awak media saat meninjau lokasi TPSA Cilowong, Senin (12/08/2019.
“Selain itu, kami juga melakukan
penataan control land fild dengan membuat pipa pembuangan gas methane sehingga
baunya tidak terlalu menyengat. Kita juga akan buat bantaran atau sekat untuk
penyangga agar tidak longsor,” lanjut Kadis.
“Semua program tidak akan bisa dilakukan
tanpa pembiayaan. Dari APBD bisa, tapi melalui tahapan. Tentunya kita juga
butuh perhatian dan bantuan, baik dari Pemerintah Provinsi Banten, maupun
Pemerintah Kota Serang, bahkan Pusat. Jadi saya minta Pemprov Banten jangan
tutup mata,” tukasnya.
Ipiyanto menjelaskan, bahwa di TPSA Cilowong telah
disiapkan lubang untuk sampah organik atau pembuatan kompos secara manual.
Selain itu, ada Tempat Olahan Sampah (TOS) yang nantinya akan menghasilkan
bentuk pelet yang bisa digunakan untuk pembangkit tenaga listrik sebagai
alternatif pengganti batu bara, yang bisa dipasarkan ke Indonesia Power atau
perusahaan lain yang menggunakan bahan bakar batubara dan mau beralih ke pelet
yang terbuat dari sampah tersebut.
“Kalau Pemkot memberikan anggaran di
APBD Perubahan kita laksanakan, tapi kalau tidak maka kita masih harus menunggu
ada yang peduli dengan permasalahan sampah yang ada di TPSA Cilowong. Bahkan
kepada anggota dewan saya meminta agar meninjau kondisi dan masalah sampah yang
ada di Cilowong, agar kita tahu bagaimana kondisi sebenarnya. Sementara ini
yang paling mudah dan murah adalah bank daus, jadi kita baru bisa laksanakan
itu saja,” terangnya.
"Selama ini yang dibahas selalu
masalah sampah di jalan. Padahal yang jadi masalah bukan hanya memindahkan
sampah dari jalan atau dari rumah ke TPSA, tetapi bagaimana menyelesaikan
masalah sampah di TPSA agar tidak merugikan juga bagi masyarakat sekitar TPSA.
Bagaimana penanganan sampah ini bisa optimal dan bagaimana menyelesaikan
masalah tanpa masalah," imbuhnya. (k21-red)