Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Soal TPS Cilowong, Pemprov Banten Diminta Tidak Tutup Mata

Senin, 12 Agustus 2019 | Agustus 12, 2019 WIB Last Updated 2019-08-13T00:46:31Z

SwaraBanten.com - Pasca terjadinya longsor beberapa bulan lalu di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cilowong, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang, terus melakukan pembenahan.

"Melalui UPT kami melakukan terobosan diantaranya dengan membuat jalan alternatif yang berada di tengah, membuat drainase karena jika tidak dibuat drainase maka airnya akan menggenang ke rumah masyarakat, kita buat menuju penampungan air lindi," kata Kepala Dinas LH Kota Serang, Ipiyanto kepada awak media saat meninjau lokasi TPSA Cilowong, Senin (12/08/2019.

“Selain itu, kami juga melakukan penataan control land fild dengan membuat pipa pembuangan gas methane sehingga baunya tidak terlalu menyengat. Kita juga akan buat bantaran atau sekat untuk penyangga agar tidak longsor,” lanjut Kadis.

“Semua program tidak akan bisa dilakukan tanpa pembiayaan. Dari APBD bisa, tapi melalui tahapan. Tentunya kita juga butuh perhatian dan bantuan, baik dari Pemerintah Provinsi Banten, maupun Pemerintah Kota Serang, bahkan Pusat. Jadi saya minta Pemprov Banten jangan tutup mata,” tukasnya.

Ipiyanto menjelaskan, bahwa di TPSA Cilowong telah disiapkan lubang untuk sampah organik atau pembuatan kompos secara manual. Selain itu, ada Tempat Olahan Sampah (TOS) yang nantinya akan menghasilkan bentuk pelet yang bisa digunakan untuk pembangkit tenaga listrik sebagai alternatif pengganti batu bara, yang bisa dipasarkan ke Indonesia Power atau perusahaan lain yang menggunakan bahan bakar batubara dan mau beralih ke pelet yang terbuat dari sampah tersebut.

“Kalau Pemkot memberikan anggaran di APBD Perubahan kita laksanakan, tapi kalau tidak maka kita masih harus menunggu ada yang peduli dengan permasalahan sampah yang ada di TPSA Cilowong. Bahkan kepada anggota dewan saya meminta agar meninjau kondisi dan masalah sampah yang ada di Cilowong, agar kita tahu bagaimana kondisi sebenarnya. Sementara ini yang paling mudah dan murah adalah bank daus, jadi kita baru bisa laksanakan itu saja,” terangnya.

"Selama ini yang dibahas selalu masalah sampah di jalan. Padahal yang jadi masalah bukan hanya memindahkan sampah dari jalan atau dari rumah ke TPSA, tetapi bagaimana menyelesaikan masalah sampah di TPSA agar tidak merugikan juga bagi masyarakat sekitar TPSA. Bagaimana penanganan sampah ini bisa optimal dan bagaimana menyelesaikan masalah tanpa masalah," imbuhnya. (k21-red)