SwaraBanten.com -Pelebaran jembatan di ruas Ciomas-Mandalawangi, yang dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten, disambut baik warga pengguna jalan.
Salah seorang sopir yang mengaku bernama Jajat, mengatakan bahwa sempitnya jembatan yang ada di ruas jalan tersebut, kerap mengakibatkan kemacetan.
"Kendaraan roda empat yang berpapasan di jembatan tersebut, harus bergantian bila melewati jembatan," kata Jajat
Dituturkan Jajat, pada hari-hari tertentu, di pasar Ciomas kemacetan kerap terjadi, karena lokasi jembatan tersebut hampir berdekatan dengan pasar Ciomas
"Tak jarang kemacetan pun tak bisa dielakkan lagi, bahkan terkadang hingga berjam-jam, karena antri kendaraan di jembatan," ujar Jajat
Sementara salah seorang pengemudi angkot Samun, membenarkan bila pada hari pasar, kemacetan mengular hingga ke lokasi pasar. Penyebabnya, yaitu tadi, antrian kendaraan di jembatan.
"Alhamdulillah, jembatan itu sedang dikerjakan. Mudah-mudahan cepat selesai dan mengurai kemacetan," harap Sam'un
Gegara macet, lanjut Sam'un, pengemudi angkutan kota (angkot) banyak dirugikan, apalagi bila sudah macet bisa memakan waktu cukup lama.
"Kami sebagai sopir angkot merasa rugi jika sudah terjadi kemacetan. Kondisi normal biasanya sehari dapet lima kali tarikan. Kalau sudah macet, paling juga dapet tiga tarikan dalam sehari," ujar Sam'un pengemudi angkot Ciomas - Mandalawangi kepada SwaraBanten.com, Rabu (30/10/2019).
Ditempat terpisah, penggiat LSM Gempur Mulya Nugraha, saat dimintai komentar sekitar pembangunan pelebaran jembatan, di ruas jalan Ciomas-Mandalawangi, menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten.
"Semoga saja pihak pelaksana dapat menyelesaikan pekerjaannya, sesuai dengan tepat waktu yang sudah ditentukan. Mengingat pembangunan tersebut merupakan fasilitas umum yang harus didahulukan," ujar Mulya singkat. [Nur]
