SwaraBanten.com - Pemerintah telah meluncurkan berbagai kebijakan guna menekan
dampak akibat pandemi covid-19. Salahsatu diantaranya memberikan Bantuan
Langsung Tunai BLT sebesar Enam ratus ribu Rupiah kepada masyarakat selama
covid-19 berlangsung.
Untuk diketahui, Kemendes PDTT
telah melakukan perubahan peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 11 Tahun 2019
Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020. Peraturan itu telah diubah
menjadi Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 6 Tahun 2020.
Perubahan tersebut untuk
mengatur penggunaan Dana Desa guna mendukung penanganan Pandemi Covid-19
berbasis Padat Karya Tunai Desa dan Tunai Dana Desa (BLT-Dana Desa)
Sasaran BLT- Dana Desa adalah
keluarga miskin Non Program PKH dan BPNT. termasuk masyarakat yang tidak
mendapatkan manfaat kartu Prakerja, Kehilangan mata pencaharian dan belum
terdata (exlusion error) juga memiiki anggota keluarga yang rentan sakit
menahun atau kronis.
Pantauan awak media dari Desa Sukajaya, Kecamatan Sobang,
Kabupaten Lebak-Banten. penyaluran BLT dilakukan Petugas berlangsung tertib
Pada Senin, (18/5/2020).
Menurut Kepala Desa setempat
84 Kepala Keluarga (KK) yang terdata sebagai penerima BLT-Dana Desa hari ini
(Kemarin-Red) masuk pada tahap II APBDes Tahun Anggaran 2019-2020.
Namun, Lanjut Kepala Desa
Sukajaya ada13 warga (Penerima BLT) yang memiliki kesadaran tinggi setelah
pihaknya melakukan sosialisasi bahwa BLT adalah untuk kriteria warga bertarap
hidup tidak mampu sehingga mereka mau menghadap bahkan secara sukarela
menyatakan akan mengembalikan bantuannya untuk diberikan kepada warga lain.
“Kami secara sukarela mau
mengembalikan sekaligus menitipkan supaya diserahkan kepada warga yang lebih
layak di banding kami,” kata H.Sarmin, Penerima bantuan yang dialihkan kepada
Arja, warga Kampung Cilebang, Desa Sukajaya.
Kepala Desa Sukajaya, Entis
Sutisna mengaku bangga atas niat serta kebesaran hati dari 13 orang warganya.
Menurut Entis, Ditengah masyarakat yang bertarap ekonomi tergolong mampu tengah
gencar mencibir Pemerintah Desa lantaran tidak terdaftar sebagai penerima BLT
memakai HP Android liwat Sosial media, namun rupanya masih ada warga yang
justru memikirkan ekonomi warga lain ditengah Pandemi covid-19 seperti ini.
“Tentu saja saya merasa bangga
memiliki warga yang berjiwa dermawan serta peduli terhadap nasib orang lain.
Amanah mereka sudah kami salurkan kepada 13 warga yang betul-betul layak dan
belum mendapatkan bantuan,” tutup Entis
Meski demikian, Tidak serta
merta dalam realisasi BLT-Dana Desa semua berjalan kondusif. Pasalnya,
mitrapol.com mengendus adanya Praktik Pemotongan bantuan bagi warga miskin
dengan melibatkan RT/RW dari mulai 50.000 sampai dengan 300.000 dengan berbagai
dalih alasan. (MP)