SwaraBanten.com–
Guna memaksimalkan pengawasan, sekaligus menampung berbagai persoalan,
menyangkut program Lebak Sejahtera tahun 2019 untuk warga disabilitas, anggota
DPRD Lebak Fraksi PPP Musa Weliansyah telah membentuk tim investigasi
independen.
Kepada wartawan, Musa
mengatakan, bahwa tim tim investigasi independen, yang dibentuknya bukan untuk merecoki
program Lebak Sejahtera. Namun, untuk mendukung penguatan pengawasan
masyarakat, demi suksesnya program yang tepat sasaran dan meminimalkan
penyimpangan.
“Ini saya lakukan
sebagai bentuk pengawasan, sekaligus menampung berbagai persoalan baik
informasi dari ormas dan LSM yang sudah mendorong kasus tersebut. Jadi, tim investigasi independen ini untuk lebih
memastikan kepada si penerima yang tersebar di 340 desa yang ada di Kabupaten
Lebak,” ungkap Musa, Minggu (07/08/2020).
Dijelaskan Musa, untuk
investigasi di 28 kecamatan yang ada di Kabupaten Lebak, ia merekrut tim
investigasi independen mulai dari pemuda, mahasiswa, Ormas dan LSM yang
bersedia ingin bergabung.
“Nantinya hasil dari investigasi tersebut akan saya
serahkan ke penegak hukum untuk segera ditindak lanjuti,” tegasnya.
Selain itu, Musa juga
akan terus mendorong dan mengawal atas laporan pengaduan dari ormas ataupun
dari lembaga kepada penegak hukum.
“Jika terbukti di lapangan dugaan-dugaan pemotongan atau banyak yang fiktif, saya harap oknum tersebut harus diusut tuntas hingga di penjarakan sesuai dengan perlakuannya,” tandasnya.
“Jika terbukti di lapangan dugaan-dugaan pemotongan atau banyak yang fiktif, saya harap oknum tersebut harus diusut tuntas hingga di penjarakan sesuai dengan perlakuannya,” tandasnya.
Dipaparkan Musa, program
Lebak Sejahtera tahun 2019 sebesar Rp 1.249.500.000 yang diperuntukan
bagi 4.165 orang penyandang cacat atau warga disabilitas dengan besar
bantuan Rp 300.000 per orang.
"Untuk bantuan
Rp. 300.000 dibuat dua tahap selama 2019, yakini masing-masing tahap pertama
dan kedua Rp. 150.000. Bantuan sosial kepada penyandang cacat pada tahun 2019 ada peningkatan dari
tahun 2018 yang hanya Rp. 982.560.000,” ," tuturnya. [red]