Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Perubahan RDKK Eelektronik, Penyaluran Pupuk Subsidi Tersendat

Selasa, 03 November 2020 | November 03, 2020 WIB Last Updated 2020-11-03T23:54:49Z
SwaraBanten.com
- Tersendatnya penyaluran pupuk bersubsidi jenis orea, sp-36, NPK Phonska, Za dan organik bagi para kelompok tani disebabkan adanya perubahan sistem administrasi baru berupa elektronik yang tengah diproses oleh pihak pertanian dan bank Rakyat Indonesia (BRI} selaku pihak bank yang ditunjuk sebagai co-branding yang digunakan untuk membaca alokasi pupuk bersubsidi dan transaksi pembayarannya melalui mesin Electronic data capture (EDC) BRI yang ditempatkan di pengecer.

"Kedepannya kartu tani ini juga berfungsi untuk melakukan seluruh aktivitas transaksi lainnya seperti untuk penembusan pupuk, benih bersubsidi, asuransi, modal usaha dan bisa digunakan sebagai tabungan," kata petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) Provinsi Banten untuk wilayah kecamatan Malingping dan Wanasalam, Rachmat Masyuri, kepada SwaraBanten.Com, Selasa (03/11/2020).

Dikatakan Rachmat, tidak dipungkiri bahwa saat ini masih banyak para petani yang mempertanyakan penyaluran pupuk bersubsidi kendalanya bukan pupuk yang tidak tersedia tetapi sedang dilakukan perubahan data berdasarkan rencana definitif kebutuhan kelompok tani (RDKK) sebagaimana yang diusulkan dari rencana definitif kelompok (RDK) yang kemudian diproses oleh pihak perbankan untuk pembuatan kartu tani multi fungsi dengan sistem elektronik.

"Hingga saat ini untuk wilayah Kecamatan Malingping dan Wanasalam sudah 40"% rampung dan sudah bisa menebus pupuk sekalipun kartu taninya belum aktif dan yang 60% itu sedang proses berjalan. Kemungkinan kartu tani ini akan bisa digunakan tahun 2021 itu bisa multifungsi. Agar tidak mengahambat terhadap kebutuhan petani dalam musim tanam ke satu Oktober Maret 2020/2021 pihaknya tetap bisa menebus pupuk bersubsidi,"ujarnya. (matin)