Informasi yang berhasil dihimpun, menyebutkan sepanjang jalan seratus meter itu, mengalami kerusakan yang cukup parah dan hampir seluruh hotmix sudah terkelupas dan berlubang.
"Jalan tersebut baru sekitar dua minggu dibangun oleh pihak dinas PUPR Kabupaten Serang," kata Dani warga setempat menuturkan kepada SwaraBanten.com, Minggu (03/01/2021).
Dengan rusaknya jalan hotmix, kata Dani, itu menunjukan kualitas hotmix juga. Patut dipertanyakan, mengingat baru dua minggu selesai dikerjakan.
"Kalau kualitas hotmix bagus, tidak mungkin hotmix jalan sudah terkelupas di seluruh panjang jalan seratus meter," imbuh Dani
Dani menduga, kualitas hotmix yang digunakan rendah, sekelas hotmix curah. "Itu patut diduga kualitas hotmix menggunakan hotmik curah, karena kalau tidak menggunakan hotmix curah kerusakan jalan tidak akan rusak seluruhnya di sepanjang badan jalan paling juga ada yang rusak di beberapa titik saja," ujarnya.
Selain itu, Dani juga sangat menyayangkan, dilokasi pembangunan jalan itu tidak terlihat adanya papan proyek sejak awal dibangun. Kalau memang ada pasti sekarang juga masih terpampang di lokasi jalan yang baru selesai dibangun.
"Inikan saya liat juga saat lewat, disitu tidak ada papan proyek. Seharusnya papan proyek itu masih ada, supaya masyarakat juga dapat mengetahui nilai anggaran pembangunan jalan hotmix, mengingat kegiatan itu anggaran dari pemerintah bukan milik pribadi," tandasnya. (acong)
