SwaraBanten - Menanggapi adanya laporan masyarakat, tentang adanya seseorang yang akan membuang Janin di Lingkungan Kranggot, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, Satreskrim Polres Cilegon melaksanakan aksi cepat, Sabtu (28/8/2021)
Kapolres Cilegon Polda Banten AKBP Sigit Haryono, S.Ik, SH diwakili Kasat Reskrim Polres Cilegon Polda Banten AKP Arief Nazaruddin Yusuf, SH, S.IK, membenarkan bahwa Satreskrim Polres Cilegon Polda Banten mendapat informasi dari masyarakat, tentang seseorang yang membuang janin di Kelurahan Sukmajaya Kota Cilegon.
"Pihak kepolisian sudah melakukan olah TKP. Kemudian menginventarisir untuk peristiwa. Kami akan mencari siapa terduga yang akan dipersangkakan," kata AKP Arief
Arief juga menyatakan, pihaknya sudah melakukan upaya permintaan keterangan dari beberapa saksi di seputaran TKP. Jasad janin sudah dibawa ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Panggung Rawi, untuk dilakukan identifikasi.
"Mungkin hanya sejauh itu, yang akan kami perjelas. Pihak penyidik Satreskrim Polres Cilegon Polda Banten, akan berupaya untuk secepatnya melakukan pengungkapan, terhadap peristiwa yang terjadi pada kemarin Jum'at," imbuh Arief
Ditambahkan, dari keterangan saksi yang memberikan informasi kepada pihak kepolisian, khususnya Polsek Cilegon Polres Cilegon Polda Banten, bahwa ada seseorang yang akan membuang sampah.
"Setelah diinventarisir ternyata itu adalah janin. Setelah itu pihak kepolisian langsung begerakn ke TKP dan melaksanakan olah TKP secara intensif, untuk bisa mengungkap peristiwa terduga pada hari ini," tambah Kasat Reskrim
Arif juga mengatakan, bahwa dari pihak dokter forensik bersama identifikasi Polres Cilegon, terus mengidentifikasi dari janin tersebut, berapa bulan usianya dan jenis kelaminnya. Kami sedang berupaya secara maksimal, untuk segera mengungkap," ujar Arief
Sementara untuk terduga, Arief mengatakan pihaknya sedang melakukan pemeriksaan dengan diperkuat oleh beberapa saksi.
"Kita sedang melakukan pemeriksaan dan diperkuat oleh beberapa saksi yang ada di TKP, untuk peristiwa tersebut. Kita harus bisa memastikan dimana pelaku tersebut melakukan," tutup Arief. (*/UC)
