SwaraBanten - Brigadir Iis Mulyani, SH merupakan anggota Polwan Polda Banten, kesehariannya bertugas di Ditreskrimsus Polda Banten.Kini, dipercaya untuk menjalanakan misi perdamaian dunia, dibawah organisasi Internasional Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), di Afrika Tengah
Iis ternyata dia memiliki kemampuan yang luar biasa, sehingga dipercaya menjadi anggota perdamaian dunia, dan bergabung dalam Kontingen Satuan Tugas Garuda Bhayangkara Formed Police Unit (FPU) 2 Minusca, yang ditugaskan di Bangui, Afrika Tengah.
Sumber di Polda Banten mencatat, Iis merupakan seorang istri dan ibu dari 3 anak. Walaupun sudah berkeluarga, namun semangatnya tidak pernah luntur dalam memberikan yang terbaik bagi negaranya maupun dunia.
Ia mengaku, menjadi pasukan perdamaian PBB merupakan impiannya semenjak menjadi anggota Polri.
"Ini merupakan mimpi saya dari dulu, sehingga ketika ada seleksi untuk menjadi anggota pasukan perdamaian PBB, saya langsung mendaftarkan diri. Alhamdulillah, atas do'a dan dukungan dari suami serta keluarga saya bisa lulus," ucapnya.
Saat ini, dirinya sudah 11 bulan lebih berdinas di luar negeri, berbagai tantangan pun sudah ia lalui.
Iis menambahkan, dalam menjalankan tugas, polwan dan polisi laki-laki tidak dibedakan dalam melaksanakan tugas.
"Disini kita harus benar-benar profesional saat melakukan tugas. Tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan, semua punya tugas yang sama. Walaupun dalam situasi hati yang sedang melow dan rindu keluarga, kita tetap harus melaksanakan tugas," imbuhnya.
Namun, ia juga mengakui, selama tugas di Afrika Tengah hal yang berat itu saat rindu dengan keluarga.
"Biasanya selama dinas di Polda Banten, ketika pulang dinas saya langsung ketemu sama suami dan anak. Namun sekarang jarak kami sangat jauh, sehingga ini merupakan tantangan bagi saya. Saya harus bisa menahan rasa kangen ini, sehingga saya dapat menjalankan tugas dengan baik," ujar Iis.
Untuk itu, lanjut Iis, ketika waktu libur, ia menyempatkan diri untuk menghubungi suami dan anak-anak.
"Alhamdulillah dengan adanya kecanggihan teknologi dapat mengurangi rindu saya," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan, bahwa selama bertugas di Afrika Tengah, dirinya melaksanakan tugas sebagai Pasukan Taktis pada Pleton Bravo. Dimana dalam 1 Pleton terbagi menjadi 3 regu, 1 regu berjumlah 10 personel gabungan dari Polwan dan Polisi laki-laki. Dimana tugasnya sudah diatur bergantian untuk melaksanakan tugas patroli di titik yang sudah ditentukan oleh pihak JTFB Commander.
Terakhir, bagi Iis menjalankan misi di Afrika Tengah merupakan kebanggaan baginya. "Saya sangat bangga bisa mendapatkan tugas misi kemanusiaan disini, dan ini merupakan pengalaman hidup saya yang tidak bisa saya lupakan," tutupnya. (*/sp)
