SwaraBanten - Daerah irigasi (DI) Cibinuangeun yang jebol diperbaki melalui anggaran penunjukan lelang (PL) dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (PUPR) provinsi Banten tahun 2021 dengan anggaran 198.994.700 rupiah yang bersumber pada APBD perubahan provinsi Banten dikerjakan oleh CV Suraloka utama.
Perlu diketahui saluran DI cibinuangeun tersebut merupakan saluran sekunder yang mengairi lahan pesawahan ratusan hektar kondisinya memperihatinkan bahkan sempat diperbaiki warga petani sekitar dengan cara bergotong royong.
"Alhamdulillah aspirasi petani dapat teratasi yaitu dengan direhabnya di dua titik yang terletak di bangunan kandang (BK) sekunder DI cibinuangeun desa bolang berupa pemasangan beton dan pasangan baru di dua titik kerusakan atau sepanjang 21 meter dengan anggaran 198 juta " kata pengawas irigasi pada dinas PUPR Provinsi Banten, Robert Sinaga, kepada wartawan saat berada dilokasi irigasi cibinuangen, Senin (1/11/2021)
Menurut Robert, pekerjaan DI cibinunegun ini adalah skala prioritas dalam penanganan bencana yang keutuhannya sangat diperlukan apalagi saat ini para petani sudah memasuki musim tanam pertama. Apalagi aliran irigasi yang cibinuangeun di BK 2 ini menyuplai air ke area pesawahan Beyeh, pesawahan Cakung, pesawahan Manyeti dan pesawahan kubang Badak, dengan total areal pesawahan 460 hektar.
"Perlu diketahui juga bukan hanya DI cibinuangeun yang diperbaiki namun DI Cikoncang, DI Cilangkahan 1 dan Cilemer oleh pihak dinas itu dilakukan skala prioritas penanganan melalaui APBD perubahan provinsi Banten tahun 2021 dengan anggaran yang sama. Kedepannya jika tidak ada kendala akan diperbaiki malalui kontraktuil." Ujarnya
Sementara itu ketua investigasi Lembaga Swadaya masyarakat (LSM) organisasi masyarakat Brantas korupsi, Agus Rusmana, mengapresiasi langkah cepat yang diambil pihak dinas PUPR Provinsi Banten, terutama dalam perbaikan irigasi yang dipandang sangat urgen untuk kepentingan petani.
"Saya berharap pada pekerjaan ini kualitas diutamakan sebab jebolnya irigasi ini selain lama dibiarkan kondisi tanah juga terkikis Air."katanya.
(Matin)
