SwaraBanten - Selain anggaran tidak tercantum di Papan Inpormasi Pekerjaan (PIP), Pembangunan Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan( ABSAH) yang berlokasi di Kelurahan Tinggar Kecamatan Curug Kota Serang dinilai tidak tepat sasaran. Pasalnya tidak mengacu kepada aturan pedoman kategori penerima absah.
Hal ini disampaikan Wahyudin, Direktur LSM Banten Barometer, kepada swarabanten.com Selasa 21 Desember 2021.
"Kelurahan tinggar bukan merupakan daerah rawan kekurangan air, ataupun daerah lahan gambut yang kesulitan air bersih," ujar Wahyudin
Pembangunan Absah yang dialokasikan dari Anggaran APBN melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciujung Cidanau Cidurian (BBWSC3) itu, dinilai terlalu dipaksakan.
Bahkan terkesan hanya dijadikan kepentingan segelintir orang saja. Karena tidak mengacu kepada teknis pedoman kategori wilayah penerima Absah.
"Kalau mengacu kepada pedoman penerima Absah. Tidak semua wilayah yang ada bisa menerima program. Hanya beberapa wilayah saja yang layak dikategorikan penerima absah. Salah satunya ilayah Kasemen. Kalau daerah lainnya itu tidak layak menerima," imbuh Wahyudin.
Lanjut Wahyudin, Program pembangunan Absah bisa saja bermanfaat bagi masyarakat sekitar, manakala pembangunan tersebut mengacu pada aturan dan pedoman program Absah Table Of Contents.
Dimana Latar belakang daerah wilayah penerima definisi absah. Seperti, komponen utama absah, ketentuan umum pembangunan absah, tahapan pembangunan absah, operasi dan pemeliharaan, perhitungan dimensi bak penampungan air.
Sementara wilayah daerah yang wajib menerima program absah itu meliputi kategori wilayah. Seperti daerah sulit air, daerah rawa, lahan gambut, daerah berair asin, pulau-pulau kecil, daerah tempat beriklim kering. Tidak memiliki potensi air tanah yang cukup.
"Karena tidak mengacu kepada acuan pedoman Absah, jelas ini tidak akan bermanfaat bagi masyarakat sekitar, karena proyek ini hanya dijadikan ajang kepentingan semata ataupun kelompok tertentu, bukan untuk kepentingan masyarakat semata," pungkas Wahyudin.
(kacong)
