SwaraBanten - Pegiat sosial di Kabupaten Pandeglang menyoal keberadan sejumlah tempat hiburan malam (THM) di Pandeglang.
Menurut kalangan aktivis, keberadaan THM di Kabupaten Pandeglang telah mencederai julukan Pandeglang sebagai Kota Badak Seribu Ulama Sejuta Santri.
Tak hanya itu, pegiatan sosial yang tergabung dalam GAS (Gerakan Aktivis Sosial) kecewa dengan kinerja Sat Pol PP Kabupaten Pandeglang, yang lamaban menyikapi persoalan THM ini.
Kekecewaan itu pula, mendorong GAS, yang merupakan Gabungan Ormas LPK MP, Permapan dan Aktivis Peleton Pemuda Kabupaten Pandeglang, pada 7 Juni 2022 lalu menggeruduk Pemkab Pandeglang.
"Kabupaten Pandeglang Familiar dijuluki Kabupaten Seribu Ulama Sejuta Santri. Karenanya, Pemkab Pandeglang harus berani menutup dan membubarkan tempat hiburan malam yang meresahkan masyarakat," kata Koordinator Aksi, Aris Doris.
Disebut Aris Doris, THM tersebut banyak berkedoak Rumah Makan. THM ini berlokasi di wilayah Kecamatan Pagelaran, Kecamatan Panimbang, Kecamatan Carita, dan Kecamatan Sukaresmi.
"Saat media dan tim melakukan penelusuran ke sejumlah THM, pada hari Jumat 10 Juni 2022, pukul 21.15 WIB, ada yang tetap beroperasi. Walaupun cuaca hujan lebat dan disertai petir," imbuh Aris Doris.
Sementara itu, Plh Kasat Pol PP Pandeglang, Ali Fahmi Suminta, mengatakan tim gabungan akan melakukan penertiban.
Namun tak dijelaskan, kapan waktu pelaksanaan penertiban tersebut.
"Terima kasih, Insya Allah Minggu depan, tim Kita sudah merencanakan. Ini tim gabungan," kata Ali Fahmi. (Yockhie87)
