Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Kapal Nelayan KM Dimas yang Dinakhodai Warga Wanasalam Hilang Kontak di Perairan Binuangeun

Sabtu, 28 Januari 2023 | Januari 28, 2023 WIB Last Updated 2023-01-28T06:41:01Z

Tim gabungan melakukan pencarian Nelayan warga Wanasalam, salah satunya menyisir pesisir pantai

SWARABANTEN -
Salah seorang nelayan tanpa ABK dikabarkan hilang kontak bersama kapal yang dinahkodai nya pada Jumat ( 27/1/2023).

Saat ini keberadaan kapal Dimas tanpa ABK yang dinakhodai nelayan asal Wanasalam belum diketahu keberadaanya.

Tim gabungan Pol Air Binuangeun, TNI AL pos Binuangeun, Basarnas, BPBD, Tagana, dan masyarakat setempat, masih melakukan pencarian.

Kepada SwaraBanten.com, Pol Air Binuangeun, Bripka Yadi, mengatakan telah menerima laporan dari keluarga nelayan asal wanasalam, Seli, sekitar pukul 21.00, Jumat 27/1/2023.

Dalam laporannya, kata Yadi, bahwa Kapal KM Dimas yang dinakhodai saudara Makmur, pada hari Senin tanggal 23 januari 2023 sekira pukul 09.00 wib berangkat melaut untuk mencari ikan di perairan Binuangen Kab. Lebak

"Seli melaporkan bahwa Makmur melaut sendirian, tidak ada ABK yang menemani," kata Bripka Yadi.


Kemudian, lanjut Yadi, pada hari kamis tanggal 26 januari 2023 sekira pukul 10.00 wib nahkoda kapal KM Dimas saudara Makmur memberitahukan via telepon kepada anaknya perempuannya, Seli

Makmur memberitahukan kepada Seli, bahwa kapal KM Dimas kehabisan bahan bakar.

"Tak lama berselang, Makmur kembali memberitahukan kepada anaknya Seli, jika kapal yang dinahkodai nya pada pukul 11.00 wib Sudah berada di perairan cihara cibobos Bayah," sambung Yadi.


Dikatakan Yadi, berdasarkan keterangan keluarga selanjutnya  tepatnya jam 12.28 wib saudara Makmur selaku Nahkoda kapal KM Dimas, kembali memberitahukan kepada saudara seli sebagai anaknya bahwa kapal KM Dimas  putus tali jangkar.


"Hingga hari Jumat, 27/1/2023 tepatnya pukul 13.50 wib kembali saudara makmur memberitahukan kepada anaknya jika Kapal yang dinahkodai nya tidak mengetahui titik perairan yang dilewatinya,: ujarnya.


Selanjut masih kata Yadi, bahwa kondisi perairan laut di wilayah selatan memang sedang kurang baik, angin dan gelombang masih tinggi, kemungkinan akan berpengaruh juga terhadap sinyal yang berakibat putus kontrak. 


"Berdasarkan informasi terkahir titik kapal itu berada diperairan Cihara menuju Bayah oleh karenya bersama tim gabungan kita mengupayakan terus melakukan evakuasi pencarian dengan menyisir perairan laut selatan," ujarnya.(MatiN)