SWARABANTEN - Aktivis Lebak selatan Tuding Proyek pengerjaan instalasi pembuangan limbah Air (Ipal) yang dibeberapa puskemas di kabupaten Lebak diduga tidak sesuai spesifikasi.
Hal ini sebagaimana hasil pengerjaan ditemukan dugaan asal-asalan yang ada di puskesmas Malingping.
"Kami menduga material yang digunakan untuk mengerjakan proyek Ipal ini yang tersebar di puskemas wilayah kabupaten Lebak jenis seperti Tanki Air, Viva PVC dan alat filter itu patut diduga tidak bersertifikat, sebab dalam barang tersebut tidak ada merk yang tertera di tangki air" kata Agus Rusmana
Menurut Agus, proyek pengerjaan Ipal ini dianggarkan melalui Badan layanan umum daerah di puskesmas masing-masing sebesar Rp 195.456.898 yang dikerjakan CV Restu Sadaya dan pengerjaannya sudah 100 persen .
"Sekalipun sudah selesai namun sampai saat ini belum dilakukan pengetesan terhadap pemanfaatan fungsi dari pengolahan air limbah, apakah memang sesuai dengan proses pengolahan dari limbah menjadi air bersih," katanya.
Sementara itu saat didatangai Wartawan ke salahsatu Titik pengerjaan Ipal di puskesmas Malingping, pihak puskemas, membenarkan adanya kegiatan tersebut dan saat ini sudah dinyatakan 100 persen dan sudah dibayarkan.
"Alhamdulillah pengerjaan Ipal di puskesmas Malingping sudah selesai termasuk pembayarannya juga sudah 100 persen dibayarkan, kita tinggal nunggu ijin pengolahan dari dinas lingkungan hidup dan Uni laboratoriumnya. Jadi sampai saat ini belum digunakan atau dimanfaatkan," Kata kepala puskesmas Malingping, Juju Suhardi yang didampingi bagian Barang dan jasa, Wahyu, Selasa ( 25/10/2023).
Adapun menurut Juju, barang itu bagus atau bersertifikat dan tidaknya tidakemgetahui pasti sebab dikerjakan pihak ketiga termasuk merk yang menjadi kaharusan. (MATIN)
