Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Ponpes Daarul Ulum Peringati Hari Santri 2023, Ini Amanat Kiai Bundaniji

Minggu, 22 Oktober 2023 | Oktober 22, 2023 WIB Last Updated 2023-10-23T06:14:38Z


SWARABANTEN
-
Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul Ulum Panyaungan, Kiai Bundaniji didaulat menjadi instruktur upacara pada peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2023. Upacara tersebut diikuti ratusan santriawan-santriawati, ustadz, guru madrasah dan tenaga kependidikan di lingkungan Madrasah Aliyah dan Tsanawiyah. 


Dalam amanatnya, Kiai Bundaniji menegaskan,  santri saat ini dituntut bukan hanya menggali terkait ilmu agama, tetapi harus menggali nilai-nilai ilmu teknologi. Namun, bagi dirinya santri juga harus unggul dalam ngaji. "Selain tugas pokok mengaji, kita harus mengabdi terhadap negeri sebagai upaya memperkokoh resolusi jihad," tegasnya di lapangan upacara Pondok Pesantren Daarul Ulum Panyaungan, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten, Ahad, 22 Oktober 2023.


Dikatakan Bundaniji, tema peringatan Hari Santri 2023 adalah 'Jihad Santri Jayakan Negeri'. Tema ini memiliki makna yang mendalam. Menurutnya, kata 'jihad' dalam Islam bukanlah sebatas pertempuran fisik, melainkan perjuangan secara keseluruhan, yang mencakup perjuangan untuk menguatkan iman, memperdalam ilmu, dan memperbaiki diri. "Hari ini, kita akan merenungkan bagaimana peran santri sebagai pilar keagamaan dan keilmuan dapat menjadi motor penggerak kemajuan bangsa," katanya. 


Putra ketiga dari Pendiri Ponpes Daarul Ulum itu melanjutkan, sebagai santri tidak hanya berkewajiban memahami ajaran agama dengan baik, tetapi juga bertanggung jawab untuk menjadikan nilai-nilai agama sebagai landasan dalam tindakan dan perilaku sehari-hari. "Santri harus menjadi contoh yang baik dalam masyarakat, menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan, toleransi, dan persaudaraan," ucap Bundaniji. 


Lebih lanjut ia menjelaskan, sebagai generasi penerus bangsa tentunya harus mengingat betapa besar peran para santri dalam sejarah perjuangan bangsa ini. Mereka terlibat dalam berbagai peristiwa penting yang membentuk kemerdekaan Indonesia. Di mana semangat jihad mereka dalam menjalankan ajaran agama dan berjuang untuk kemerdekaan negeri sangat patut diteladani.


"Hari Santri adalah momentum yang tepat untuk merefleksikan peran kita dalam menjayakan negeri ini. Sebagai generasi penerus, kita harus terus belajar dan berusaha untuk mencapai kesempurnaan dalam ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum," imbuhnya. 


Selain itu, Bundaniji mengungkapkan, santri hari ini harus menjadi insan yang cerdas, peduli terhadap sesama, dan siap berkontribusi positif bagi masyarakat dan negara. Kendati demikian, ia mengajak untuk merenungkan dan mengamalkan semangat jihad santri dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, perjuangan santri bukanlah perjuangan fisik semata, melainkan perjuangan untuk memerangi kebodohan, ketidakadilan, kemiskinan, dan semua bentuk ketidaksetaraan. 


"Oleh karena itu, mari kita bersama-sama memerangi kebodohan, ketidakadilan, kemiskinan dan semua bentuk ketidaksetaraan. Yakinkan bahwa kita bisa menjayakan negeri ini dengan membawa perubahan yang positif dan berkelanjutan," ajaknya. 


Dalam amanat terakhirnya Bundaniji menyampaikan, saat ini negara Indonesia menghadapi berbagai tantangan dan perubahan yang kompleks. Di tengah dinamika global yang terus berubah, santri memiliki peran kunci dalam menjaga keutuhan nilai-nilai keagamaan dan moral dalam masyarakat. Untuk itu, mari bersatu, terus berjuang, dan menjalankan peran sebagai agen perubahan yang membawa kemajuan bagi negeri ini. 


"Terakhir, saya mengajak kita semua untuk selalu berdo'a agar Allah SWT senantiasa memberikan kita petunjuk, kekuatan, dan kesabaran dalam menjalani perjuangan sebagai santri yang berkomitmen pada Jihad Santri Jayakan Negeri," pungkasnya. (MA)