SWARABANTEN - Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Lebak Provinsi Banten, telah melakukan pendampingan dan pembauran terhadap siswa/siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) asal Provinsi Papua, yang sedang melaksanakan program study pertukaran pelajar.
Pertukaran pelajar antar provinsi itu, bertujuan guna merawat Kebhinekaan, toleransi dan keragaman suku di Kabupaten Lebak.
"Setiap tahun jumlah siswa/siswi yang mengikuti program study pertukaran pelajar tingkat SMA tidak menentu jumlahnya, selalu berkurang atau bertambah, karena bagi siswa dan siswi yang telah lulus kembali ke daerah asalnya.," ujar Pengurus Etnis Papua FPK Kabupaten Lebak, Bambang kemarin.
Menurutnya, saat ini tinggal dua orang siswi yang ada di Rangkasbitung yang belajar di SMAN 1 Rangkasbitung, yaitu Silvia Toisuta dari Kabupaten Fakfak, dan Deritera Telenggen dari Kabupaten Puncak Jaya.
Dalam rangka Pembauran, FPK Kabupaten Lebak telah melibatkan siswa/siswi asal Papua untuk berpartisipasi dalam kegiatan kebudayaan, seperti, Kegiatan Seba Baduy pada tahun 2023 dan Kegiatan Seren Taun Cisungsang 2023.
Pada kegiatan tersebut siswi asal Papua mempersembahkan dan memperkenalkan tarian asli Papua yaitu Yosim Pancar (Yospan) dan mendapatkan sambutan yang meriah dari warga Kabupaten Lebak.
"Keberadaan para siswi asal Papua dapat berbaur dan dapat berinteraksi dengan baik dengan warga sekitar Mess maupun dengan siswa/siswi dan para pendidik SMAN 1 Rangkasbitung."tukas Bambang. (Gun)