SWARABANTEN- Kehadiran Bank Emok atau Bank Keliling, telah menjerat warga Desa Bungurcopong Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang, dalam kubangan utang.
Demikian diungkapkan Sahril, warga Desa Bungurcopong, mengungkap kehadiran Bank Emok, yang mengubah kesederhaan warga terlilit utang piutang.
"Adanya bank keliling atau bank emok sudah meresahkan warga di sini, terutama ibu-ibu," kata Sahril.
Sahril juga mengungkap, bahwa banyaknya bank keliling yang beroperasi di desanya, kini menjadi masalah yang harus diatasi.
"Banyak yang terjerat utang piutang dengan bank keliling. Maka, kami meminta solusi dan bantuan kepada adik-adik mahasiswa untuk memberikan pemahaman terkait pinjam-meminjam dalam pandangan Islam," ujarnya, saat mahasiswa KKN 40 UIN Banten menggelar Seminar Keuangan Syariah.
Selain bank emok, lanjutnya, warga juga mengetahui adanya pinjaman online yang dalam prosesnya lebih memudahkan mereka.
"Kemudahan akses internet dan minimnya pengetahuan tentang keuangan membuat masyarakat desa rentan terjerat pinjaman online," sambung Sahril.
Ditambahkan, kondisi tersebut dipicu akibat terbatasnya pilihan sumber pendapatan dan kebutuhan hidup yang terus meningkat.
Mengurai masalah tersebut, KKN 40 UIN Banten, memberikan alternatid dengan menggelar kegiatan seminar keuangan, yang berlangsung pada Kamis, 25 Juli 2024.
Kegiatan yang disambut antusiasme perwakilan RT dan RW, bertempat di Desa Bungurcopong Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang.
Sementara itu, Sekretaris Desa Bungurcopong, Marpudin, berharap kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat dan pemahaman bagi warga.
"Kami menyambut baik kegiatan ini dan berharap memberikan pemahaman dan solusi bagi warga Desa Bungurcopong mengenai pinjam-meminjam berbasis syariah," ujar Marpudin.***
