SWARABANTEN - Sejumlah warga yang merupakan petani pengguna air, di sejumlah desa di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak mendesak kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pemprov Banten beserta jajarannya, agar meningkatkan pengawasan terkait pelaksanaan kegiatan pembangunan irigasi, khususnya di wilayah kecamatan Cibadak yang didanai APBD Banten.
Petani pengguna air di kecamatan Cibadak mengeluhkan proyek irigasi DI Cisangu Bawah, yang dibangun pada tahun 2023 lalu dengan alokasi anggaran hampir mencapai 6,9 milyar rupiah saja masih ada pekerjaan yang belum rampung dikerjakan.
Pekerjaan itu, yang masih menjadi PR diantaranya gali timbun tanah dihampir sepanjang kiri bangunan irigasi Cisangu bawah.
"Seharusnyamah diurug, biar tidak ambrol, ada gorong-gorong juga yang seharusnya dipasang, karena takut ambrol" kata Muslih, Petani di Kampung Pasir Eurih, Desa Bojongcae, Kecamatan Cibadak, Senin (05/08/2024).
Selain Muslih, warga yang juga petani lainnya pun menuturkan hal yang sama.
"Minta segera ditanggulangi karena rawan jebol, harusnya diurug, dan berapa titik lokasi lantai bangunan irigasi juga bolong, sehingga air tidak lancar" ungkap Nasim petani lainnya.
Pantauan awak media di lapangan, selain terdapat rongga pada tembok bangunan irigasi yang belum dilakukan gali timbun tanah, kondisi irigasi pun sebagian sudah ditumbuhi rumput ilalang. Padahal, proyek irigasi Cisangu bawah baru rampung dikerjakan pada tahun 2023 lalu.***