Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Santer Beredar Kabar, Diduga Oknum Bidan di RSUD Malingping Jual Obat Secara Pribadi, Disebut Anak Pejabat RSUD Malingping

Jumat, 03 Januari 2025 | Januari 03, 2025 WIB Last Updated 2025-01-03T04:43:58Z


SWARABANTEN
- Diduga oknum bidan yang bertugas di Poli Kebidanan RSUD Malingping menjual obat secara pribadi kepada pasien, (Ibu Hamil) yang melakukan check up kehamilan, tanpa resep dokter.


Sumber SWARABANTEN menginformasikan hal tersebut, dan menyebut oknum bidan itu diketahui anak dari seorang pejabat di RSUD Malingping. 


"Dia bidan DT gak praktik karena masih honorer BLUD, kejadian pas dia bekerja aja di Rumah Sakit pak, saat ada pasien periksa kandungan. Saat melakukan pemeriksaan di Poli Kebidanan itu, dibilang obat penguatnya gak ada di Rumah Sakit terpaksa pesien beli di oknum bidan itu," kata sumber SWARA BANTEN di lingkungan Rumah Sakit milik Pemprov Banten tersebut, yang minta identitasnya tidak disebutkan.


Pasien ibu hamil itu, lanjut sumber, bernama Mala, warga kampung Kaum Pasar, Desa Malingping Selatan. 


"Orang tua pasien itu, juga bekerja di RSUD Malingping sebagai pengurus kamar jenazah dibagian pengadministrasian." terang sumber yang  kembali mewanti wanti identitasnya tidak disebutkan. 


"Jadi beli di dia karena dibilang obatnya tidak ada di Apotik RSUD, pasien beli di bidan DT itu, karena rasa penasaran. Pasien mendatangi pihak Apotik di RSUD. Tapi pegawai apotek mengatakan bahwa obat tersebut ada. Obat penguat janin jadi doble dibeli pasien, dari bidan DT sama dari apotek. Anehnya, saat kembali lagi pasien dari Apotik ke ruangan pemeriksaan kebidanan, salah satu obat tersebut di ambil lagi sama dia (Bidan DT,) tapi uangnya gak di balikin, " imbuh sumber. 


"Usai dari RSUD, pas datang ke rumah, pasien periksa obat penguat ternyata gak lengkap, akhirnya uangnya di balikin lagi," tukas sumber. 


Upaya konfirmasi pun dilakukan SWARABANTEN kepada pihak Poli Kebidanan RSUD Malingping, bernama Mala, dengan menghubungi Agus orang tua pasien yang bertugas di bagian admistrasi kamar mayat melalui pesan singkat WhatsAppnya.


"Iya betul kang, Mala anak saya, dan saya juga kerja di RS Malingping. Lebih baik langsung saja sama anak saya kang yang nama Mala biar bisa menjelaskan," kata Agus.


Sementara itu, hingga berita ini di publish. SWARABANTEN masih berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak - pihat terkait termasuk pihak berwenang di RSUD milik Pemprov Banten tersebut.**