SWARABANTEN - Paguyuban Nelayan Kabupaten Lebak (PNKL) menuding pihak perusahan kapal niaga, yang melintasi perairan laut di zona tangkapan ikan menyebabkan turunnya penghasilan.
"Saya minta kepada Danpos AL untuk mengatur lalu lintas laut yang menjadi daerah tangkapan ikan bagi nelayan Mulai dari pantai Bayah, Panyaungan dan Binuangeun, agar kapal niaga yang melintasi perairan laut untuk tidak berada di daerah tangkapan ikan," kata Sekreratis PNKL, Ucen.
Bahkan menurutnya, bukan hanya menurunnya hasil tangkapan, kecelakaan pun kerap terjadi.
"Kami minta ketegasan dari Danpos AL Binuangeun untuk bertindak tegas terhadap agen kapal termasuk adanya dugaan penggunaan bahan peledak dalam tangkapan ikan," ujarnya.
Sementara itu, pihak Danpos AL Binuangeun, Hardiansyah, mengatakan akan berupaya semaksimal mungkin mengkomunikasikan kepada para ABK kapal Niaga yang melintasi perairan yang berada di zona tangkapan ikan.
Hal ini, agar tidak menggangu disekitar zona tangkap ikan, dan akan menindak tegas terhadap penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan.
"Kami akan senantiasa menjaga perairan laut ini agar tidak ada yang dirugikan, oleh karenya apa yang menjadi keluhan nelayan ini akan kami coba komunikasikan dengan pihak agen kapal niaga," ujar Hardiansyah, menyikapi keluhan para nelayan yang tergabung dalam PNKL.
"Kemudian dicarikan solusinya jika ditemukan adanya kecelakaan atau kerugian untuk nelayan," sambungnya.
Dikatakan Hardiansyah, Jika ditemukan baik itu persoalan kapal niaga yang melintasi perairan laut di zona tangkap ikan, para nelayan dapat mencatat jenis kapalnya serta kejadiannya dan melaporkannya.
"Silakan para nelayan untuk melaporkan kejadian tersebut dan kami akan mencoba mencari agen kapal niaga yang dimaksud mencari pemiliknya. Termasuk adanya isu penggunaan bahan peledak dalam tangkapan ikan, mohon melaporkan kepada kami dan akan kita tindak dengan tegas," pungkasnya. (Matin)