Notification

×

Iklan

Mahasiswa dan Warga Cigemblong Demo di Jalan Rusak, Bupati hingga DPRD Disentil Pendemo

Minggu, 07 Desember 2025 | Desember 07, 2025 WIB Last Updated 2025-12-07T13:21:48Z

 

Mahasiswa dan Warga saat aksi demontrasi di jalan rusak. (Foto: Istimewa) 


SWARABANTEN - Forum Keluarga Mahasiswa Cigemblong (FKMC) bersama warga melakukan aksi demontrasi di jalan rusak tepatnya di Kp. Cisawit Desa Cikaret, Kecamatan Cigemblong, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu, 7 Desember 2025.


Dalam aksinya, para pendemo meminta Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lebak agar segera memprioritaskan pembangunan jalan tersebut. 


Berdasarkan informasi, jalan rusak itu merupakan ruas jalan kabupaten yang menghubungkan antara Kecamatan Cigemblong dan Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak. 


Koordinator lapangan (Korlap) aksi, Muslih menyatakan, bahwa masyarakat meminta jalan rusak berat ini untuk diprioritaskan di dalam pembangunan tahun 2026. Mengingat, kata dia, usia Kabupaten Lebak sudah tak muda lagi. 


"Kami (mahasiswa dan masyarakat, red) menagih janji Bupati Lebak yang katanya Ruhay," tegas Muslih dalam orasinya. 


Dikatakan Muslih, aksi bersama rakyat ini merupakan aksi yang murni atas dasar keresahan dan aspirasi penderitaan rakyat. Menurutnya, saat ini sudah 197 tahun Lebak berdiri namum akselerasi pembangunan infrastukturnya sangat lambat.


"Kami meminta DPRD Lebak sebagai wakil rakyat dan menagih janji Bupati Lebak yang katanya Ruhay tapi jalan masih rusak berat," ujar aktivis mahasiswa itu. 


Selain itu, dirinya juga menyayangkan terkait pembangunan Alun-alun Kota Rangkasbitung dan renovasi rumah dinas (Rumdin) yang tidak melihat urgensi kepentingan umum. Ia menilai, kebijakan Bupati Lebak itu tidak menunjukkan perhatian khusus kepada rakyat yang berada di pelosok desa.


"Kita melihat pembangunan masih belum merata dan ketimpangan kesejateraan, belum lagi kesehatan dan pendidikan akibat infrastuktur masih banyak jalan rusak berat tapi Bupati Lebak malah membangun Alun-alun dan renovasi Rumdin dengan anggaran cukup besar," keluhannya.


Di tempat yang sama, Ketua FKMC, Ayu Lestari menuding, bahwa Bupati Lebak tidak mencerminkan pemimpin yang pro rakyat. Kendati demikia demikian, dirinya menantang sekaligus mengundang Bupati Lebak untuk turun ke bawah melakukan dialog dengan masyarakat di jalan rusak.


"Saya menilai Bupati lebak tidak Pro Rakyat , saya menantang bupati untuk turun melihat jalan rusak berat poros kabupaten yang setiap hari dilalui masyarakat," ucapnya. 


Sebab, lanjut Ayu, jalan ini menjadi akses penting untuk masyarakat mulai dari ekonomi hingga kesehatan. Namun, dimomentum Hari Ulang Tahun (HUT) Lebak ke-197 menjadi memilukan dan penuh luka bagi masyarakat yang tidak mendapatkan hak kesejahteraan. 


Diakhir orasinya, aktivis perempuan itu memastikan aksi ini akan segera berlanjut ke Kantor Bupati Lebak dan DPRD Lebak untuk menuntut kepastian pembangunan melalui program Lebak Ruhay.


"Kami sangat menyayangkan DPRD Dapil V dan Komisi VI (terkait pembangunan) tidak hadir bersama rakyat padahal undangan sudah kami sampaikan. Maka kami pastikan FKMC bersama rakyat akan menggelar aksi di Depan Kantor Bupati Lebak dan DPRD Lebak," pungkas Ayu.


Hingga berita ini diterbitkan, jurnalis Swarabanten.com belum mendapatkan keterangan resmi dari pihak terkait. (Ocid)