Swarabanten.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang
kembali meraih penghargaan bergengsi tingkat nasional bertajuk Sindo Goverment
Award 2019. Jika tahun lalu berprestasi atas program infrastruktur, tahun ini
ternilai sukses melalui berbagai program bidang pendidikan.
Penghargaan tersebut diserahkan Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Eko Putro Sanjojo kepada Wakil Bupati
Pandji Tirtayasa di Hotel Borobudur, Selasa (30/4/2019).
"Penghargaan ini adalah motivasi untuk terus membuat
program yang benar-benar dibutuhkan masyarakat," kata Pandji melalui
siaran pers yang diterima swarabanten.com, Rabu (1/5/2019).
Sekadar diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten
Serang menyatakan, angka rata-rata lama sekolah warga Kabupaten Serang pada
2016 sebesar 6,98 tahun, mengalami peningkatan sebesar 0,19 yakni menjadi 7,17
tahun pada 2017. Peningkatan tertinggi di wilayah Provinsi Banten bersama-sama
dengan Kota Tangerang Selatan.
Prestasi yang dicapai tidak lepas dari program digulirkan
semasa kepemimpinan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, mulai dari beasiswa,
pendidikan kesetaraan, insentif guru, perbaikan ruang kelas, hingga
pengembangan sekolah satu atap (satap).
Sebanyak 1.650 siswa SD dan 2.452 siswa SMP telah
mendapatkan beasiswa. Selain itu, 351 guru PAUD mendapat beasiswa dan 2.851
mendapatkan insentif.
Guru di Kabupaten Serang pun dibanjiri insentif. Terbaru,
untuk 1.720 guru honorer non K2. Sebelumnya, ada insentif untuk 8.686 guru
ngaji dan 1.165 guru TPQ dengan anggaran Rp 6,04 miliar, dan insentif untuk dua
guru TKK dengan anggaran Rp 57,6 juta.
Selain itu, insentif untuk 152 pegawai honorer K2 nonguru
total Rp 638,4 juta, insentif untuk 6.190 guru madrasah diniyah awaliyah total
Rp 7,4 miliar, insentif untuk lima guru bantu sekolah total Rp 84 juta,
insentif untuk 691 guru SD K2 total Rp 5,8 miliar, dan insentif untuk 121 guru
SMP K2 total Rp 1,01 miliar.
Pemkab Serang telah menggulirkan program kesetaraan Paket A,
B, dan C. Paket A sebanyak 360 siswa, Paket B 1.620 siswa, dan Paket C sebanyak
2.310 siswa. Kemudian pengembangan dan dukungan untuk program SMP Satap, juga
terus dilakukan, katanya.
Selanjutnya, per tahun sudah dilaksanakan perbaikan 252
ruang kelas rusak dengan anggaran Rp26,6 miliar. Perbaikan ruang kelas yang
dilakukan tidak hanya fokus dari APBD, juga dari bantuan sosial perusahaan.
Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengapresiasi seluruh kinerja yang
dilakukan pemerintah daerah melalui penghargaan Government Award 2019.
"Kami mengapresiasi dengan penganugerahan penghargaan
ini dan akan merangsang kepala daerah lain untuk memajukan daerahnya. Selain
itu, komitmen kebijakan pemerintahan Joko Widodo mengalokasikan APBN ke daerah
lebih besar dari pada ke pusat," ujar Eko dalam sambutannya. (cid)