Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Dituduh Minta Jatah, Pemred Media Serangtimur.co.id Akan Polisikan Pemilik Toko Raja Pempers

Kamis, 13 Juni 2019 | Juni 13, 2019 WIB Last Updated 2019-06-13T13:11:32Z

SwaraBanten.comTerkait berita yang ditulis oleh redaksi media online serangtimur.co.id terkait pelanggaran yang dilakukan pemilik toko Raja Pempers di Desa Sentul, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Pemimpin Redaksi (pemred) media online tersebut, akan polisikan pemilik toko Raja Pempers atas dugaan pencemaran nama baik dan penghinaan profesi wartawan.

Menurut Pemred serangtimur.co.id Ansori S, pemilik toko Raja Pempers (Tolib) menghubungi dirinya via WhatsApp dengan maksud meminta bertemu di rumah H. Ade untuk mengklarifikasi berita yang tayang. 

"Awalnya dia (Tolib-red) menghubungi saya dan minta ketemu dirumah H. Ade dengan maksud  mengajak bicara. Namun pertemuan tidak jadi karena saat dihubungi kembali Tolib berdalih sudah pulang," ujarnya, Kamis (13/6/19).

Namun kata Ansori, tiba-tiba pemilik toko (Tolib) kembali mengirim pesan WhatsApp dengan kalimat "kalo mau rokok ke toko aja, ga usah kaya gitu lah gak etis" tulis Tolib melalui pesan WhatsApp.

"Saya jawab. Maksudnya apa bos, jangan hina profesi saya. Anda kira saya cari rokok, saya bukan wartawan jadi-jadian. Jangan asal bicara, saya mau ketemu anda, bukan berarti saya mau cari rokok," jelas Ansori, seraya membalas ucapan Tolib.

Tak henti disitu, lanjut Ansori, Tolib kembali membalas pesan WhatsAppnya dengan kalimat tuduhan jika dirinya telah meminta jatah kepada toko miliknya.

"Kan awalnya juga minta jatah. Nanti kalo mau ada perbulan buat pemuda, tapi gak gede soalnya saya banyak pengeluaran. Kalo mau nanti ambil tiap bulan. Kemarin ngomong sendiri ke karyawan buat pemuda," kata Ansori, seraya membeberkan kalimat pesan WhatsApp dari Tolib.

Bahkan, kata Ansori, Tolib terus menyebut jika dirinya yang telah meminta jatah, padahal sudah berulang kali dijelaskan jika dirinya tidak pernah datang ke toko milik Tolib apalagi hingga meminta jatah untuk pemuda dan lainnya.

"Dia (Tolib) sudah saya kasih penjelasan. Bahkan saya tanya siapa dan kesiapa jatah itu diminta, dengan enak nya Tolib mengatakan " lah si bos kan" maksudnya kepada saya," jelasnya.

Untuk itu, saya akan laporkan sodara Tolib atas perkataan yang diucapkannya. Selain dia (Tolib) merendahkan martabat profesi wartawan. Dia juga telah menuduh jika saya telah meminta jatah, tanpa dasar yang jelas.

"Besok akan saya polisikan dia. Tolib sudah mencemarkan profesi wartawan dan menuduh meminta jatah di tokonya tanpa alasan yang jelas," pungkasnya. (gus)