Kegiatan diawali dengan sambutan pembukaan Kepala Balai Karantina Kelas I Jayapura Drs. Muhlis Natsir, M. Kes., yang mengatakan bahwa kegiatan Focus Group Discussion yang dilaksanakan oleh Balai Karantina Pertanian kelas I Jayapura bertujuan untuk mensinergikan kebijakan dalam implementasi pengawasan dan penindakan terkait mencegah masuknya, mencegah tersebarnya dan mencegah keluarnya hama dan penyakit hewan karantina, hama dan penyakit ikan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan karantina dari luar dan dalam negeri Wilayah Negara Republik Indonesia.
Ada tiga nara sumber pada diskusi tersebut yaitu, Danstrol Lantamal X Kol Laut (P) Dian Tri Hutanto S. Kel,. M.M., Kepala bidang Kepatuhan Perkarantinaan Pusat Drh. Suryo Irianto Putra,. M.M,.M.H., dan Iptu Juli Subagyo S.H., Kanit Subdit 4 Tipiter mewakili Dirreskrimsus Polda Papua .
Kegiatan diskusi berjalan dengan hangat yang dipandu oleh moderator bapak Boaz Henry Lumbaa yang kesehariannya sebagai Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Karantina Pertanian Kelas I Jayapura.
Komandan Satrol Lantamal X mendapatkan kesempatan pertama untuk menyampaiakan materi dengan tema "Dukungan TNI Angkatan Laut Dalam Pengamanan Tugas Pengawasan Lalu Lintas Komuditas Pertanian Di Perairan Jayapura".
Diawal penyampaian materinya Dansatrol Lantamal X, menjelaskan, tentang tugas pokok dan fungsi TNI Angkatan Laut dan Trinitas peran TNI Angakatan Laut yaitu, peran militer, peran diplomasi dan peran polisionil. Kolonel Laut (P) Dian Tri Hutanto, S.Kel., M.M., juga menjelaskan seputar wilayah kerja Lantamal X.
Menurutnya, bahwa patroli bersama Satrol Lantamal X dengan Balai Karantina Kelas I Jayapura di tahun 2019 ini sudah berjalan baik, setidaknya sudah 4-5 kali di lakukan patroli bersama dengan mengawal kapal-kapal masuk ke Jayapura yang mana modusnya para pelaku menurunkan barang-barang sebelum kapal penumpang merapat dibantu oleh speed boat, agar lolos dari pemeriksaan aparat.
"Dengan banyaknya pelabuhan-pelabuhan ilegal atau kita sering menyebut pelabuhan tikus yang berada di kota Jayapura membuat pengawasan hasil komoditas pertanian dan hewan serta barang-barang ilegal yang keluar dan masuk ke Jayapura sulit termonitor, karena itu dibutuhkan kerja sama serta sinergitas antar instansi terkait," jelas Dansatrol Lantamal X.
"Untuk itu Lantamal X mengusulkan kepada Pemprov. Papua maupun Pemkot Jayapura melalui Biro Perbatasan dan Luar Negeri Prov. Papua dan Kota Jayapura agar dibangunnya pembangunan Pos Maritim Bersama atau apapun itu namanya nanti, berlokasi tepat di perbatasan RI-PNG," imbuh Dansatrol Lantamal X.
Dalam sesi tanya jawab yang yang salah satunya disampaikan oleh Kepala Station Karantina Pertanian Timika Bapak Tasrif yang menyinggung adanya penyeludupan unggas serta burung yang dilindungi yang dilakukan oleh oknum TNI.
Menanggapi hal tersebut Kolonel Laut (P) Dian Tri Hutanto, S.Kel., M.M., mengatakan kalo ada oknum TNI AL yang melakukan tindakan melanggar hukum agar segera laporkan ke kesatuannya.
"Kami tidak menutup mata akan temuan yang ada dilapangan, saya menyarankan kalo ada oknum anggota TNI AL melakukan kegiatan ilegal agar segera berkoordinasi atau melaporkan ke kesatuannya, bisa langsung melaporkan ke Komandannya, biar anggota tersebut ditindak," tegas Dansatrol Lantamal X.
Diakhir kegiatan Kepala Balai Karantina Kelas I Jayapura Drs. Muhlis Natsir, M. Kes., menyerahkan empat burung Cenderawasih hasil sitaan kepada Kabid Teknis BKSDA Prov Papua Bapak Ansari. Keempat burung Cenderawasih itu merupakan hasil operasi hari ini yang rutin dilakukan Balai Karantina Kelas I Jayapura dengan instansi terkait di pelabuhan umum Jayapura.
Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Kadispers Lanud Silas Papare Kolonel Adm Bambang Pujiono, S. IP., Wakapolsek KPL Jayapura Iptu Ahmad, Bhabinkamtibmas Muara Tami Aipda Sutanto, Kepala Seksi Tumbuhan Kantor Balai Karantina Pertanian Jayapura Bapak Jeam J. Hattu M.M., Perwakilan Kantor Imagrasi Kelas I Jayapura BapakAgus Makabory, Kepala BNN Kab. Jayapura Bapak Irianto.
(GUS/Sumber: Dispen Lantamal X/Jayapura)
