SwaraBanten.com - Rencana Pemerintah menerapkan tatanan baru atau new normal
di tengah pandemi Covid-19, menurut Anggota Komisi IV DPR RI Ema Umiyyatul
Chusnah, menuntut adanya perbaikan sistem distribusi hasil pertanian untuk
mempermudah aksebilitas, memperpendek rantai pasok dan pemerataan distribusi
pangan. Karenanya pemanfaatan e-Commerce harus dilakukan secara maksimal guna
menghindari penularan Covid-19.
“Saat ini ada perilaku konsumen yang cenderung lebih
menyukai belanja dari dalam rumah dan menuntut produsen, termasuk kelompok tani
dan koperasi tani untuk beradaptasi dari pemasaran secara offline ke
e-Commerce. Saya melihat sistem e-Commerce diperlukan untuk mengurangi tingkat
kontak langsung antar manusia. Sistem e-Commerce juga lebih cepat dan praktis
dalam penggunaannya,” ujar Ema, Kamis
(4/6/2020).
Namun Ema juga menyayangkan bahwa hingga saat ini banyak
daerah dan masyarakat yang belum bisa mengakses e-Commerce karena minimnya
jaringan internet. Oleh sebab itu ia meminta Pemerintah melakukan perbaikan
infrastruktur jaringan internet, khususnya untuk wilayah desa dan daerah
pelosok, sebab para produsen pangan (petani) sebagian besar tinggal di pedesaan
yang yang masih sulit dijangkau jaringan internet.
“Kita perlu belajar dari pelaksanaan pendidikan online, yang
beberapa waktu lalu sejumlah daerah mengalami kendala akibat minimnya jaringan
internet. Kendala yang sama dihadapi oleh e-Commerce. Selain itu perlu
peningkaan kualitas SDM di bidang pertanian agar mereka mudah menggunakan
fasilitas e-Commerce,” jelas politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.
Selain itu, legislator asal Jombang ini juga menilai sistem
e-Commerce sangat cocok untuk kalangan muda dan menurutnya Pemerintah perlu
serius memberdayakan para milenial agar menggeluti pertanian sehingga ada
regenerasi petani.
"Tak hanya itu yang lebih penting lagi perlunya meningkatkan
produksi dalam negeri untuk memperkuat ketahanan pangan dalam negeri.
IndonesiaMelawanCOVID19 IndonesiaMelawanCorona," katanya (*/red