Sistem berbasis online itu, digadang-gadang akan bermanfaat untuk memangkas praktik pungli, dan menampung persoalan yang dihadapi para pencari maupun yang sudah bekerja di industri yang ada di Kabupaten Serang.
"Sampai saat ini saya belum melihat langkah konkrit dari Pemerintah Kabupaten Serang, dalam melindungi tenaga kerja lokal," ungkap calon Bupati Serang Eki Baihaki, saat ditemui di Desa Bumi Jaya, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Sabtu (17/10/2020).
Eki mengatakan, pemerintah harus proaktif dalam hal ini. Kalau misalkan, dari sisi regulasinya DPRD belum mendorong rancangan Perda kaitan perlindungan para pekerja lokal, maka pemerintah daerah lah yang mengusulkan.
Kemudian, mengenai masalah kesejahteraan masyarakat. Solusinya pemerintah daerah harus dapat menekan angka pengagguran. Sebab, tidak ada ceritanya masyarakat dapat sejahtera, namun posisinya menganggur.
"Sekarang ini, bagaimana kita berbicara masyarakat bisa sejahtera. Sementara isi dompetnya kosong karena menganggur. Saya rasa agar domet masyarakat ada isinya, maka harus bekerja ataupun usaha," katanya.
Lebih lanjut Eki menuturkan, aplikasi yang akan diluncurkannya ketika terpilih nanti, secara teknis tidak hanya untuk memangkas praktik pungli. Melainkan dapat dijadikan media untuk mengontrol kuoata pekerja lokal.
"Jadi ketik persentasenya 60 persen pekerja lokal, dan 40 persennya dari luar daerah. Maka dengan sistem itu setidaknya nanti dapat mengontrol dominasi pekerja lokal. Jangan sampai terbalik," ujarnya.
Kendati demikian kata Eki, solusi-solusi yang ditawarkan untuk Kabupaten Serang lebih maju, modern, dan religius. Tentu baru dapat terealisasi ketika pasangan Nasrul Ulum - Eki Baihaki dapat terpilih dan dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Serang. Untuk itu dukungan dari masyarakat sangat diperlukan untuk perubahan Kabupaten Serang kedepan. (fi/red)
