Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Dihadapan Menkes RI, Muktabar Bilang Penanganan Covid-19 di Banten Terkendali

Sabtu, 13 Maret 2021 | Maret 13, 2021 WIB Last Updated 2021-03-13T13:13:15Z


SwaraBanten
 - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten, Al Muktabar menyebutkan, Pemerintah Daerah, TNI, Polri, swasta dan masyarakat Provinsi Banten aktif melakukan langkah-langkah dalam penanganan pandemi Covid-19. Semua pihak bekerjasama melakukan langkah dalam menangani pandemi. 

Hal itu dikatakan Muktabar saat mewakili Gubernur Banten Wahidin Halim, dalam Gerakan Bersama Sukseskan Program Vaksinasi Nasional Bersama Kementerian Kesehatan dan Grab Indonesia, bertempat di ICE (Indonesia Convention Exhibition) Jl. BSD Grand Boulevard Raya, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Sabtu (13/3/2021).

Kegiatan vaksinasi ini diikuti oleh masyarakat lanjut usia (lansia) dan profesi transportasi di Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Dalam dua hari, ditargetkan mampu memberikan vaksinasi kepada 8.500 orang.

"Diharapkan, semua langkah yang dilakukan hingga pelaksanaan vaskinasi Covid-19 mampu mengurangi dan mengakhiri pandemi Covid-19," kata Muktabar.

Ia menjelaskan, situasi pandemi Covid-19 di Provinsi Banten dengan delapan Kabupaten/Kota saat ini relatif terkendali. 

"Provinsi Banten terus melakukan langkah-langkah apa yang menjadi arahan dan mandatori dari Pemerintah Pusat," jelas Muktabar.

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berpesan, setelah mendapatkan vaksin Covid-19 disiplin protokol kesehatan tetap harus dilakukan. Karena, tujuan vaksinasi adalah untuk menghasilkan antibodi sehingga penularan Covid-19 tidak banyak.

"Tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan," pesannya.

Budi mengatakan, Kementerian Kesehatan tidak mungkin melaksanakan program penanganan Covid-19 secara eksklusif tapi harus inklusif.

Sebab, demi merajut kebersamaan harus mengerahkan modal sosial yang dimiliki Pemerintah Daerah, pihak swasta, TNI, Polri, dan masyarakat untuk mampu berkolaborasi.

"Rakyat harus disadarkan terhadap keterbatasan penyediaan vaksin Covid-19. Sehingga pemberian vaksin berdasarkan risiko prioritas, khususnya tenaga kesehatan dan lansia," pungkasnya. (MAC)