Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Meningkatkan Produktivitas Pegawai Pemprov Banten

Jumat, 20 Agustus 2021 | Agustus 20, 2021 WIB Last Updated 2021-09-27T18:08:04Z

Penulis: H. A Jazuli
Ketua Yayasan Deir An Nahyan Messina (YDAM), Serang, Banten

Upaya meningkatkan Disiplin dan Produktivitas secara ekstrem, pernah dilakukan oleh Dirut PT Telkom (Persero), Ir. Cacuk Sudaryanto, pada Era Paruh Akhir 80-an dan Paruh Awal 90-an. Cacuk melakukan "reformasi" besar-besaran di tubuh perusahaan yang sebelumnya bernama Perumtel (Perusahaan Umum Telekomunikasi) dan pernah dipimpin Willy Munandir itu.

Sangat banyak terobosan yang dilakukan Cacuk, antara lain: menaikkan Gaji Pegawai sampai 400 %, mengalihkan Jam Olahraga Pegawai dari Jumat Pagi ke Jumat Sore dan langsung memecat tanpa ampun mereka yang dinilai merugikan Perusahaan.

Hikmah dari langkah-langkah Cacuk itu adalah para pegawai Telkom semakin bergairah bekerja, banyak terobosan-terobosan baru dibidang usaha dan pada akhirnya PT Telkom berhasil meraup keuntungan yang sangat besar.  Salahsatu yang tersisa dari masa kejayaan Telkom adalah Provider di bidang Seluler: Telkomsel.

Apa yang dilakukan Gubernur Banten terhadap upaya meningkatkan Disiplin dan Produktivitas para Pegawainya?

Sejak dilantik dan diambil Sumpah pada 17 Mei 2017 lalu, telah banyak kebijakan yang dilakukan Gubernur, Wahidin Halim dan Wagub Andika Hazrumy. Mereka kreatif melakukan terobosan-terobosan dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya.

Hal-hal yang telah dilakukan itu antara lain : 
  1. Mewajibkan Apel Pagi di masing-masing Satuan Kerja (OPD) dan dilakukan secara terpusat pada tiap tanggal 17 (Apel Kesadaran). Dan pada saat Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN);
  2. Mewajibkan Absensi Kehadiran di tempat kerja secara manual;
  3. Mewajibkan Pegawai untuk melakukan Absensi Elektronik (Finger Print) dua kali dalam sehari (saat Datang dan Pulang Kerja);
  4. Mengimbau para Pegawai untuk melakukan Shalat Dhuhur dan Shalat Ashar Berjamaah di Masjid Raya Al Bantani (di Kompleks KP3B);
  5. Menciptakan taman-taman dan Danau yang bersih dan asri;
  6. Menaikkan Honorarium para Honorer (Tenaga Administrasi dan Nonadministrasi dan para Guru) hingga mendekati angka UMR; 
  7. Menaikkan Gaji para Pegawai level /Pelaksana (Non-Eselon);
  8. Menaikkan Tunjangan Kinerja para Pejabat Struktural dan Fungsional mulai dari besaran Rp 11 Juta, Rp 17 Juta, Rp 20 Juta, Rp 30 Juta hingga Rp 40 Juta per Bulan;
  9. Memberikan Gaji Ke-13 (Pengganti THR);
  10. Dan lainnya
Terkait hal-hal yang telah dilakukannya, Gubernur WH pernah menegaskan: "Kesejahteraan Pegawai di lingkungan Pemprov Banten telah semakin membaik. Tidak ada alasan untuk bermalas-malasan. Tidak ada alasan untuk melakukan korupsi." Terhadap mereka yang telah dijatuhi vonis Pidana Korupsi otomatis diberhentikan (sesuai Aturan yang ada).

Apakah kini tingkat Disiplin dan Produktivitas para Pegawai di lingkungan Pemprov Banten telah meningkat drastis --- sebagaimana telah terjadi di PT Telkom? Wallahu'alam. Saya belum memiliki data tentang hal tersebut

Apabila telah meningkat ya alhamdulillah. Apabila belum meningkat sesuai harapan ya  Ulang Tahun Provinsi Banten Ke-21 (4 Oktober 2021) hendaknya menjadi momentum yang baik untuk terus meningkatkan Disiplin dan Produktivitas itu.

Provinsi Banten lahir dari perjuangan panjang (1952 - 2000). Niat mulianya untuk mengikis kebodohan, kemiskinan dan ketertinggalan di berbagai bidang.
Kondisi Kabupaten Lebak dan Kabuapten Pandeglang yang tempo dulu dijadikan "Alasan dan Modal" untuk memisahkan diri dari Jawa Barat sudah saatnya diberi "perhatian khusus" --- agar mendekati kemajuan yang telah dicapai oleh saudara-saudaranya di belahan Utara Banten.
Para Pegawai Pemprov Banten kini telah sejahtera. Para Elitnya sebagian besar  telah menikmati kue-kue pembangunan Banten. Maka kini fokus perhatian kita semua adalah kesejahteraan Rakyat Banten : dibidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, pertanian, perkebunan, peternakan,  perikanan, kelautan, kepariwisataan dan lain-lain yang terkait dengan Perekonomian, dengan peningkatan daya beli masyarakat. (*)