SwaraBanten- Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Banten melaksanakan aksi unjuk rasa dengan membakar ban dan memblokade jalan di perempatan ciceri pada Rabu (17/11) yang mengganggu pengguna jalan lainnya.
Mahasiswa UIN Banten melakukan aksi unjuk rasa menuntut tentang education not for sale yaitu menolak skema kampus merdeka, perbaiki sarana dan pra sarana pendidikan, maksimal aksesbilitas pendidikan, maksimal fasilitas sekolah berkebutuhan khusus, dan usut tuntas kasus korupsi pada pendidikan.
Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga menyampaikan bahwa massa aksi anarkis dalam unjuk rasa dengan membakar ban dan memblokade jalan sehingga menganggu kepentingan pengguna jalan.
"Sampaikan aspirasi sesuai dengan aturan yang berlaku, tidak dengan membakar ban dan memblokade jalan karena disitu ada hak dan kepentingan pengguna jalan," ucap Shinto Silitonga.
Shinto silitonga mengatakan personel pengamanan unras juga terus memberikan himbauan agar aksi unras dapat berjalan dengan lancar dan tertib tidak anarkis, aksi bakar ban personel langsung memadamkan api dan membersihkan sisa bakar ban ditengah jalan.
"Aksi bakar ban ditengah jalan dan memblokade jalan itu bukan cerminan dari mahasiswa, personel pengamanan gerak cepat memadamkan api dan membersihkan pasca bakar ban dengan tujuan pengguna jalan tidak terhambat," kata Shinto Silitonga.
Terakhir, Kabid Humas Polda Banten mengimbau agar pelaksanaan aksi unjuk rasa dapat dilakukan dengan tertib sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Sampaikan pendapat dimuka umum dengan tertib sehingga suasana bisa kondusif dan aspirasi bisa tersampaikan," tutup Shinto Silitonga. (*/UC)
