Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Pembangunan Rabat Beton Disoal LSM BMW, Duitnya Dari Bantuan Provinsi Banten Rp 1,9 Miliar

Sabtu, 11 Desember 2021 | Desember 11, 2021 WIB Last Updated 2021-12-11T04:43:11Z

SWARABANTEN
-
Pembangunan jalan Rabat Beton Cibeo-Cileungsir dengan nilai proyek sebesar Rp 1,9 MilIar, disoal LSM Banten Movement Watch (BMW).

Sumber dana proyek tersebut, merupakan Dana Bantuan Keuangan Provinsi Banten Tahun 2021, dengan masa pekerjaan 45 Hari kalender, berlokasi di Kecamatan Curug kota Serang.

Muhani, Tim Bidang Investigasi LSM Banten Movement Wacth (BMW) Provinsi Banten, menyayangkan pihak pelaksana pembangunan rabat beton Cibeo-Cileungsir, yang diduga tidak melakukan tahapan demi tahapan  pelaksanaan, pembangunan rabat beton dengan benar, dari mulai awal.

"Sehingga terjadi kerusakan dan amblasnya pada LC jalan, saat dilintasi oleh kendaraan mobil mixer pada saat akan melakukan pengecoran," ujar Muhani kepada SWARABANTEN, Kamis 9 Desember 2021.

Lanjut Muhani, hal tersebut tidak akan terjadi manakala pihak pelaksana dari awal, mau melakukan tahapan demi tahapan item pekerjaan rabat beton dengan benar.

"Tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh pihak pelaksana seperti Kondisi Eksisting jalan, terlebih dahulu dilakukan uji mutu beton, tingkat kepadatan tanah(Tes Sebeer) setelah itu dilakukan pengupasan jalan," kata Muhani.

Hal itu harus dilakukan, lanjut MUhani, Casting jalan yang lama supaya tidak terjadi kerusakan, saat dilakukan pengerjaan LC jalan tidak akan amblas sekalipun dilintasi kendaraan mobil mikser.

Bukan itu, saja tahapan berikutnya yang harus  ditempuh. Dari mulai, pengisian material, Pengurugan, harus dilaksanakan dan Oprit jalan dan pengerasan harus dilaksanakan agar supaya sejajar jalan baru dengan yang lama. 

Selain itu, Lapisan Pondasi Bawah (lBB) Lapisan Pondasi Atas(LPA) dipadatkan supaya maksimal.

"Untuk selanjutnya dilakukan pengurugan dengan menggunakan butiran halus untuk selanjutnya dilakukan penggiling halus. Baru kemudian dilakukan  pemasangan plastik Cor LC baru dilakukan pengecoran LC setebal 10 CM," tandas Muhani.

Sebab itu, Muhani menilai pembangunan rabat beton Cibeo-Cilengsir itu, patut diduga tidak dilakukan tahapan demi tahapan Pembangunan Rabat beton.

"Sehingga terjadi kerusakan pada LC pada saat dilewati kendaraan seperti yang terlihat hari ini dilapangan," kata Muhani.

Masih kata Muhani, anehnya lagi pada saat pengecoran berlangsung dilapangan tidak ditemukan para pengawas dan pelaksana dilapangan. Sehingga mutu beton tidak teruji(tidak dilakukan selam tes) untuk mengetahui mutu beton yang dikirim oleh perusahaan mecingplen. 

"Hal ini terlihat dari pekerjaan yang sedang berjalan hari ini sekalipun hujan deras, pengecoran berlangsung sementara mobil mikser yang sudah berada dilokasi kurang lebih dua jam belum ditumpahkan," ujar Muhani.

Tetapi setelah menunggu kurang lebih dua jam dan sudah ditambahkan air kedalam mobil mikser supaya tidak ada pembekuan didalam mobil mikser(molen) tetapi tetap dipaksakan digelar.

"Seharusnya, coran yang sudah ada didalam mobil Mikser itu dibuang. Karena mutu kualitas  beton sudah tidak masuk karena sudah banyak campuran air karena sudah menunggu terlalu lama," tutup Muhani.* (kacong)