SwaraBanten - Bantuan combine yang diperuntukkan bagi petani di desa rahong di kecamatan Malingping saling claim, padahal bantuan tersebut jelas berawal dari usulan muswarah rencana pembangunan kecamatan (Musrembang) tahun 2021 yang sebelumnya usulan terlebih dahulu diusulkan ditingkat desa atau musyawarah pembangunan musyawarah rencana pembangunan (Musrembangdes) tingkat Desa Rahong.
"Saya heran sebagai kepala desa tiba-tiba barang berupa combine ini langsung diterima oleh kelompok tani di Desa Rahong padahal harusnya barang tersebut adalah sebagai aset desa dan harusnya singgah dulu di desa untuk di inventarisir yang kemudian akan diserahkan kembali atau ditunjuk oleh kepala desa untuk mengurus dalam pemakaian selanjutnya." kata kepala Desa Rahong, Ubed Jubaedi, kepada wartawan, Jumat ( 27/05/2022).
Menurut Ubed yang juga sebagai ketua paguyuban kepala desa kecamatan Malingping, dirinya tidak bermaksud untuk menguasai akan barang tersebut namun lebih pada tertibnya administrasi didesa agar desa dapat mengetahui akan kebutuhan di desa termasuk sistem pengelolaannya dalam kepengurusan barang, sebab barang tersebut tidak serta merta turun namun melalui proses.
"Sekedar untuk diketahui saat ini berdasarkan pengakuan dari ketua kelompok tani Desa Rahong itu dari proposal ke pihak pertanian, padahal sebelumnya itu sudah melalui tahapan musrembang desa dan musrembang kecamatan, ini harusnya pihak pertanian melakukan koordinasi terlebih dahulu kedesa bukan langsung menyerahkan ke kelompok tani," ujarnya (Matin)
