Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Material Pembangunan Kios dan Docking Pelabuhan Perikanan Binuangeun Diduga tak Sesuai Spek, Ini Respon Yan Junjung

Kamis, 27 Oktober 2022 | Oktober 27, 2022 WIB Last Updated 2022-10-27T04:27:23Z


SWARABANTEN
- Pegiat LSM di Lebak Selatan (Baksel) menyebut material yang digunakan pada proyek pembangunan kios dan docking pelabuhan perikanan Binuangeun diduga tak sesuai spek


Diketahui, pembangunan kios dan docking pelabuhan perikanan Binuangeun berlokasi di Desa Muara Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak.


Selain soal material yang diduga tak sesuai spek, dalam pelaksanaan proyek tersebut manajemennya diduga  tidak ada tenaga ahli yang standby di lokasi proyek.


Menanggapi hal tersebut, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK Pembangunan/Revitalisasi Pekerjaan Kontruksi PPI Binuangeun dan CIkeusik , Yan Junjung mengatakan akan menindaklanjuti.


Yan Junjung, saat dikonfirmasi pada Rabu (26/10/2022) malam, mengatakan, informasi dugaan penggunaan material tidak sesuai spek, akan dijadikan bahan pembahasan dengan pelaksana kegiatan. 


“Apa yang disampaikan tadi, soal penggunaan material tidak sesuai spek, diantaranya pasir laut itu juga merupakan temuan kami," katanya.


"Bahkan dalam catatan saya, menemukan sepuluh item yang kurang pada pelaksanaan pembangunan tahap 2 docking dan kios,” kata Yan Junjung, yang juga tercatat sebagai Kabid Pesisir Pantai DKP Provinsi Banten.


Lebih lanjut Yan juga menyampaikan terkait dengan pembangunan sarana penunjang di pelabuhan ini sudah direncanakan tahun 2021 yang berimbas pada penentuan harga material.


"Jadi saya melihat anggaran yang tengah digunakan dalam pembangunan di pelabuhan Binuangeun ini tidak sesuai dengan kebutuhan sekarang," kata Yan.


Penyebabnya, lanut Yan, perencanaannya sudah lama. Ditambah dengan imbas dari kenaikan BBM.


"Jelas mempengaruhi terhadap harga material bangunan. Termasuk dengan material pasir yang digunakan tidak menjelaskan secara spesifik jenis pasir. Disitu yang terpenting pasir," katanya.


Yan mengajak, stakeholder bersama-sama mengawasi pelaksanaan kegiatan pembangunan khususnya yang sekarang sedang dilaksanakan di area PPI Binuangeun. 


Terpisah, sejumah pekerja pada pelaksanaan pembangunan Docking tahap dua, menuturkan, sejak bekerja mereka tidak mengetahui pihak manajemen proyek. Mereka bekerja berdasarkan perintah mandor. 


“Yang kami tahu hanya ada mandor disini pa,” ujar salah seorang pekerja yang tidak menyebutkan namanya. 


Sekedar diketahui, dua dari enam kegiatan pembangunan sarana prasarana PPI Binuangeun yakni pembangunan Doking dilaksanankan CV Permana Anugerah dan pembangunan kios sudah CV Bulan Sabit. Masing masing didanai APBD I Provinsi Banten TA 2022 sebesar Rp 660 jutaan dan 990 jutaan.(Matin)