Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Rakor Inflasi Daerah Dengan Kemendagri, Ternyata ini yang Jadi Penyebab Inflasi di Kota Serang

Senin, 28 November 2022 | November 28, 2022 WIB Last Updated 2022-11-28T11:52:33Z

Syafrudin: Kenaikan inflasi ini bukan dari bahan pokok, tetapi dari kebutuhan lain seperti angkutan dalam kota, buah-buahan dan Material bangunan (foto: Deyon Permana Yudha)

SWARABANTEN
- Dalam rangka mengendalikan Inflasi Daerah, Walikota Serang Syafrudin berkesempatan hadir dalam Rapat Koordinasi Nasional dalam rangka pengendalian inflasi di daerah yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia yang dilaksanakan secara Zoom Meeting di Workspace Diskominfo Kota Serang, Senin (28/11).


Diketahui dalam kegiatan tersebut Inflasi Kota Serang mencapai angka 7,54 Persen dari beberapa rincian seperti angkutan dalam kota, buah-buahan dan material bangunan.


Dalam kesempatan tersebut Walikota Serang Syafrudin menyampaikan bahwa jumlah inflasi Kota Serang meningkat bukan dari beberapa bahan pokok, namun lebih di dominasi dari beberapa kebutuhan.


“Jadi kenaikan inflasi ini bukan dari bahan pokok, tetapi dari kebutuhan lain seperti angkutan dalam kota, buah-buahan dan Material bangunan” ucap Syafrudin.


Syafrudin kembali menambahkan beberapa kenaikan juga dipicu dengan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menyebabkan bahan-bahan ikut naik dan juga minat masyarakat yang cukup tinggi.


“Material bangunan ini karena memang ada kenaikan bbm, tahu tempe kemudian yang paling melonjak karna ada kearifan lokal di serang seperti maulid nabi haul dan sebagainya” tutur Syafrudin.


“Disini kulit melinjo yang paling besar ini, sekitar 25,76 persen, jadi rata-rata kita inflasinya 7,54 persen, namun di daerah lain ada juga yang tertinggi tadi disekitar aceh dan jambi mencapai 80 sekian persen” sambung Syafrudin.


Syafrudin juga menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Serang sudah melakukan beberapa langkah untuk mengantisipasi inflasi daerah di Kota Serang terjadi


Pemerintah Kota Serang turut menganggarkan sekitar 2,23 Persen anggaran atau sekitar 4 Milyar 89 Juta Rupiah dialokasikan untuk beberapa bantuan seperi bansos untuk nelayan, bansos bibit untuk petani, penciptaan lapangan kerja, kelompok tani, pelatihan kewirausahaan, dan kegiatan lain untuk mencegah inflasi daerah di Kota Serang.

“Intinya bahan pokok kita cukup stabil tapi bahan bahan yang disampaikan itu memang ada yang mengalami kenaikan terutama di angkutan dalam kota dan beberapa bahan tadi” ungkap Syafrudin.

“Angkutan dalam kota kita sedang susun draftnya dari dinas perhubungan mudahmudahan dalam waktu dekat bisa langsung ditandatangani, mudah mudahan minggu ini selesai” lanjutnya.

Senada dengan hal tersebut, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Daerah Kota Serang, Yudi Suryadi menjelaskan bahwa memang penyebab naiknya inflasi berada di angkutan dalam Kota.

“Penyebab yang mendorong inflasi di Kota Serang diantaranya adalah angkutan dalam kota, kemarin upaya itu sudah dilakukan oleh Dinas Perhubungan dengan mengeluarkan SK Tarif untuk angkutan dalam kota, kemudian Pemda sudah melaksanakan upaya pelaksanaan inflasi daerah seperti koordinasi inflasi daerah, operasi pasar, dan penanaman cabai salah satunya gerakan tanam pangan” tutur Yudi.

Yudi menambahkan bahwa kemungkinan naiknya tarif dari angkutan dalam kota tersebut dipicu dengan naiknya harga bbm sehingga tarif-tarif angkutan umum tersebut mengalami kenaikan

“Sehingga dengan munculnya SK tarif ini agar disesuaikan antara pemilik kendaraan umum dengan Pemerintah Daerah, agar ketika SK sudah diterbitkan keseragaman tarif bisa sesuai” tambahnya. (UC/sumber: @dok_kotaserang)