Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Rusaknya Jalan Pasir Kuray-Cisitu, Kasepuhan Adat Cisitu kecewa pada Kontraktor Pelaksana Pekerjaan

Kamis, 02 Mei 2024 | Mei 02, 2024 WIB Last Updated 2024-05-02T11:36:00Z



SWARABANTEN - Kesepuhan adat Cisitu H Yoyo Yohenda yang biasa disapa Abah Uta bin alm Olot HM Sukri, kecewa dengan kerusakan  ruas jalan yang baru saja dibangun beberapa bulan yang lalu.


Menurut Abah yoyo, kerusakan jalan tersebut bukan tanpa sebab pasti ada masalah dalam pengerjaan.


"Jalan ini sangat dibutukan warga sebagai akses perekonomian, apalagi kasepuhan Cisitu ini sebagi penopang padi nasional dan salasatunya akses jalan yang bagus," katanya.


"Harapan itu ada pada saat dimulainya pembangunan reservasi jalan Pasir Kuray-Cisitu, namun pada kenyataannya hasil pekerjaan mengecewakan warganya," imbuh Abah yoyo kepada wartawan, Kamis (2/5/2024) melalui sambungan telepon seluler.


Lebih lanjut menurut Abah Yoyo, patahnya rigit beton disebabkan oleh kualitas pekerjaan yang tidak maksimal dari kontraktor.


Diantaranya kurangnya kualitas pembangunan pondasi pada badan jalan, dan minimnya penutupan lapisan pondasi, termasuk memasang kerangka beton dan pemasangan batu yang tidak maksimal.


“Kalau menurut saya, rusaknya jalan beton yang baru dibangun itu akibat kurangnya pemasangan besi yang seharusnya dipasang di setiap segmen, ini malah dipasang pada setiap 3 segmen terutama di jalan yang sudah masuk ke area Gunung Walang,” ungkapnya.


Selain itu menurut Abah yoyo, pengecoran yang seharusnya memakai mobil molen cor namun ini malah diangkut pakai mobil dump truk, sehingga beton pada saat sampai ke lokasi pengerjaan jalan terjadi kekeringan, sehingga harus di kasih campuran air lagi


“Kalau rusaknya jalan itu dianggap akibat pergeseran tanah maka pasti hanya terjadi di satu titik saja. Inikan hampir terjadi dipanjang jalan, dan andaikan saja ada anggapan itu adalah akibat gempa Garut, inikan jalan itu patah patah sebelum adanya gempa terjadi,” ujarnya.


Abah Yoyo membandingkan pembangunan jalan beton di daerah tersebut yang menggunkan mobil cor melon dan pengerjaannya sesuai spesifikasi hingga kini tidak mengalami kerusakan dan hasilnya sangat maksimal.


"Saya harap pihak pelaksana bertanggung jawab segera memperbaiki kembali jalan itu termasuk Kasatker dan balai memperketat pengawasannya. Jelas pekerjaan ini harus dibongkar ulang," katanya (Matin)